Rabu, 18 September 2013

MAYBE??!!

#5#


"Loh Nay, tadi bilangnya mau beli makanan, sekarang makanannya mana" Tanya seseorang ketika Kanaya memberhentikan langkahnya didepan kedua orang yang ada dihadapannya saat ini. 
"Nay lo kenapa?????" Tanya Sindy ketika air mata itu menetes, Kanayapun serontak memeluk Sindy erat.
"Ada apaan ini Sin??" Tanya Aga bingung. "Perasaan tadi baik-baik aja, dia juga semangat banget kan mau ketemu pacarnya diBandung"
"Diem dulu deh, gw juga gak tau" Sahut Sindy kesal. "Nay lo kenapa?" Sindy pun mengubah nada suaranya ketika berbicara dengan Kanaya.
"Balik ke Mess yuk" Ucap Naya lirih.
"Lohh, gajadi ketemu Restunya?? Apa dia mau jemput lo di Mess"
"Udah hayuu cepet kita ke Mess"
"Ga cepetan gih lo keparkiran, kita tunggu disini" Perintah Sindy.
"Tadi gw ketemu Restu" Ucap Kanaya tiba-tiba. 
"Terus kenapa sekarang lo malah nangis?????" Sindy pun mulai bingung. 
Seketika dia teringat saat ketika dia melihat seseorang yang sangat mirip dengan Restu. "Iya, itu Restu sama cewe itu................."
"Yaudah deh dilanjutin diMess Aja ceritanya.
Kenapa semua yang terjadi harus semenyakitkan ini, ini semua diluar nalarku. Orang yang kupercaya selalu bisa membuatku tersenyum sekarang berubah menjadi jahat. Apa sebenarnya dibalik semua ini, ini benar-benar bukan dia yang ku kenal, tapi ini nyata terjadi dihadapanku. Kenapa setelah semuanya yang indah terjadi pada akhirnya harus semenyakitkan ini, kenapa gak dari awal aja semuanya yang menyakitkan terjadi??? Mungkin aku akan lebih siap menerimanya.......
"BBM nya gak aktif yah?" Tanya Sindy tiba-tiba. "Restu ngeBM gw nanyain lo, gw bingung mau balesnya, habis gw gak tau ada masalah apa sama kalian"
"BB nya low, abaikan aja. Gak penting juga" Jawab Kanaya singkat.
"Gw bawa charger, gimana? Mau dicharger dulu?"
"Biarin aja begitu" Kanayapun lagi-lagi membuat Sindy bingung, Kanaya tiba-tiba saja menangis dan memeluk Sindy. "Restu sama cewe lain" Ucap Kanaya terbata-bata.
"Sama cewe lain gimana? Selingkuh????"
"Aaaaaa gw gak tauuuu" Jawabnya sesak.
"Ini pasti salah paham Nay, udah denger penjelasan dari Restu??"
"Rasanya sakit banget, tau gini gw gak mau ke Bandung hari ini" 
Sindypun menggenggam bahu Naya dan menatapnya. "Nay seandainya emang benar? Lebih baik lo tau sekarang, tapi sebaiknya lo biarin dia jelasin semuanya dulu, gw yakin ini pasti salah faham. Sejauh ini hubungan kalian baik-baik ajakan meskipun jarang ketemu???"
~~~~
Ini benar-benar sakit, gak tau mau cerita kesiapa, orang yang selama ini menjadi tempat ceritaku justru mengkhianatiku. Gak mungkin cerita ke Ibu, Ibu pasti akan bingung. Aku membiarkannya tidak bisa menghubungiku belakangan ini, kecewa, rasanya mau marah, ingin bersembunyi dari semua yang terjadi, tapi sudah tidak bisa, karena nyatanya semua ini sudah terjadi. 
Semakin ingin melupakan, justru kejadian saat itu semakin tampak, apa yang salah sebenarnya sehingga semua kebahagiaanku perlahan menjadi duri untukku????
Pagi ini aku memutuskan untuk tidak kuliah, Ibu seperti bingung dengan sikapku belakangan ini, mencoba tetap pada sikapku yang sebelumnya, tapi lagi-lagi teringat akan hal itu. Sulit dipercaya!!!
"Kak bisa tolong bantu Ibu sebentar??!!!" Samar-samar suara Ibu terdengar dari kamarku, akupun beranjak dan menatap kecermin, sembab?? Apa mungkin Ibu tidak semakin bertanya-tanya??? "Kakak lagi ada masalah apa??" Pertanyaan Ibu tiba-tiba mengagetkanku, ternyata Ibu tidak benar-benar ingin memintaku membantunya. Entah harus menceritakan apa yang sebenarnya atau malah tetap diam. "Cerita yuk sama Ibu" Ibupun mengajakku duduk disofa tempat kami biasa menonton TV. "Sudah 2 kali Restu telepon kerumah nanyain kabar Kakak, kalian ada masalah??? Baru kali ini Ibu ngerasa ada yang aneh, bukannya Kakak habis ketemu Restu beberapa hari yang lalu? Kenapa habis ketemu Restu malah gak semangat gini???"
Berat sekali rasanya ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan yang Ibu berikan. Air mata ini sudah tidak dapat lagi dibendung, Ibupun semakin bingung, aku merasakan genggaman tangan Ibu yang memegangi bahuku. "Liat Ibu? Ungkapin semuanya sama Ibu, Kakak mau cerita apa??? Ini semua pasti salah paham???" Ibu seperti sedang membaca fikiranku, feeling seorang Ibu ternyata sangat kuat, Ibu benar-benar dapat membaca apa yang begitu menjadi inginku ungkapkan. Akupun mencoba tenang dan mencoba untuk menceritakan hal apa yang membuatku aneh belakangan ini. Tapi rasanya mulut ini masih sulit untuk berbica, helusan lembut tangan Ibupun jatuh dikepalaku. Sepertinya aku sudah mulai bisa menceritakannya, akupun segera mengambil nafas panjang, setelah air mata ini berhenti menetes. "Bu" Ucapku lirih. "Restu selingkuh" Kalimat itu terucap dengan samar dari mulutku.
"Kakak yakin sama ini semua??? Tanya Ibu dengan tatapan seriusnya.
"Kakak gatau Bu, tapi wanita itu benar-benar dekat dengan Restu" Sahutku lirih. "Kakak liat itu didepan mata Kakak sendiri"
"Restu udah coba ngejelasin semuanya? Ini pasti cuma salah faham, wajar diusia kalian saat ini terjadi kesalah fahaman seperti itu, mungkin kedepannya jika kalian berjalan sedikit lebih jauh saja, pasti masalah yang kalian hadapi akan lebih lagi tingkatannya. Kamu jangan ikutin apa yang menjadi ego kamu"
"Kakak gatau Bu harus bersikap seperti apa, yang jelas saat ini Kakak masih gak percaya sama apa yang Kakak lihat, dan Kakak masih butuh waktu buat sendiri.
"Ini semua jangan dibiarkan terlalu lama sebelum semuanya berubah, kalian harus segera saling berintrospeksi dengan sikap kalian saat ini"
Mendengar nasihat-nasihat Ibu membuatku sedikit lebih tenang, terlebih aku sudah mencurahkan semuanya dan tidak ada lagi yang aku tutupi dari Ibu, aku masih butuh waktu untuk ini semua.
"Kakak gak ambil libur lagi??" Tanya Ibu setibaku dimeja makan.
"Aku udah sedikit lebih baik bu, hari ini juga aku mesti ketemu Dosen" Jawabku Singkat. "Kakak berangkat ya Bu"
"Susunya aja? Rotinya gak dimakan??" Teriak Ibu dari dalam.
"Ngga Bu, Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam, dasar anak muda" Ibupun menggelengkan kepala, Tidak lama Kanaya pergi tiba-tiba saja ada tamu yang datang, Ibu Kanayapun segera membukakan pintu, dan sedikit kaget ketika melihat seseorang dibalik pintu. "Andin, hayu masuk. sendiri???" Tanya Ibu Kanaya.
"Iya Rin, mau ke Rumah Sakit tapi tiba-tiba aja Restu nyuruh aku kesini buat nengok Kanaya" Mama Restupun mencoba mencari sosok Kanaya. "Memangnya Kanaya sakit???" Tanya Andin serius.
"Ngga, Restu juga sempat telepon kesini untuk cari tau kabar Kanaya, ini cuma salah faham" Sahut Rini, Rinipun mencoba menceritakan apa yang Kanaya ungkapkan kemarin kepadanya, dan Andinpun mulai mengerti dengan apa yang terjadi, begitu juga dengan Andin, ia fikir ini hanyalah salah faham, mereka masih muda dan baru benar-benar beranjak kejenjang pendewasaan diri, wajar saja jika mereka dihadapkan dengan masalah-masalah seperti ini.
~~~~
*Restu*
"Ma, Mama gak tau cerita yang sebenarnya. Kanaya emang mergokin Restu jalan sama Icha pacarnya Ridho, dan ini murni salah faham, mana mungkin si Ma Restu ngelakuin itu" Sahut Restu ketika Ibunya datang menemuinya di Bandung dan spontan langsung menanyakan hal yang bersangkutan dengan hubungan mereka. "Ini masalah aku Ma, aku juga lagi coba buat nyelesain semuanya, aku sama sekali gak maksud buat Mama sama Tante Rini sampe turun tangan masalah ini. Aku baru ada waktu akhir pekan ini buat temuin Kanaya diJakarta, kan Mama tau sendiri aku lagi ujian semester"
"Jadi kamu jalan sama pacar abang kamu???!!!!"
"Aduhhh ngga gitu, sebenarnya dari awal aku yakin ini pasti gak akan beres, panjang Ma ceritanya, Restu juga gak pernah Ma sedikitpun terlintas buat nyakitin Kanaya" Restupun mengungkapkan apa yang menjadi kesalah fahaman diantara hubungannya dengan Kanaya, memang semua ini terjadi karena kesalahannya juga yang sampai saat ini belum memberitau Kanaya jika dia mempunyai saudara kembar. Awalnya Restu fikir ini tidak terlalu penting karena dia sendiripun jarang sekali bertemu dengan Kakaknya bahkan baru-baru ini saja mereka sering bertemu, ketika Ridho tau jika Restu ternyata kuliah diBandung. Merekapun baru mengetahui ternyata mereka mempunyai saudara kembar ketika mereka duduk dibangku sekolah kelas 12 SMA, itulah yang membuat Restu berfikir kembali untuk kuliah diBandung saat itu, dia bingung jika dia harus bertemu dengan seseorang yang sengaja dipisahkan dengannya, terlebih orang itu tinggal dengan sosok orang yang sangat dibencinya, awalnya Restu sedikit marah ketika sang Mama memberitahu saudara kembarnya jika ia kuliah diBandung, tapi pada akhirnya Restu sadar bahwa saat itu mereka masih kecil dan tidak tau apa-apa sehingga mereka nurut saja ketika orang tua mereka memaksa mereka untuk ikut dengan mereka. 
"Jadi kalian sama-sama gak kasih tau kalau kalian ini kembar kepacar kalian masing-masing??" Mamapun kaget ketika mendengar hal yang sebenarnya terjadi. "Sebenarnya apa yang ada difikiran kalian???"
"Pacarnya Ridho sekarang udah tau Ma, Restu emang salah, Restu juga udah coba buat ngejelasin yang sebenarnya ke Kanaya, tapi Kanaya udah terlanjur salah faham"
"Kakak kamu dimana sekarang?? Mama gamau tau, masalah kamu harus cepat selesai, Mama gak enak sama Tante Rini" Ucap Mama yang saat ini sangat marah dengan sikap anaknya yang kekanak-kanakan. "Kakak kamu juga harus tanggung jawab. Mama udah anggap Kanaya itu seperti anak Mama sendiri, Mama sayang sama kalian. Ridho juga harus ngenalin Icha ke Mama. Kabarin Abang kamu, Mama mau ngobrol sama dia sore ini, ajak Icha!!" Perintah Mama.
Ahhh bodoh banget Tuhan, gw malu Mama sampai turun tangan masalah hubungan gw dengan Kanaya. Gw tau, Tante Rini gak mungkin gak tau masalah ini, sepertinya ini emang udah gabisa ditunda lagi, kesalah fahaman ini harus cepat diselesaikan. Gw tetap dengan janji gw buat jaga Kanaya Anindya Rega!!
"Ketemu Mama sama Icha??" Tanya Ridho bingung. "Lo serius sampai sekarang belum balik lagi sama pacar lo??" Ujar Ridho yang mulai merasa bersalah. "Sorry kalau masalahnya jadi panjang gini, yaudah  nanti sore gw temuin Mama bareng Icha, ini juga kesalahan gw. Biar nanti gw bantu selesain deh"
Seharusnya emang dari awal lo terbuka segala sesuatunya sama pasangan lo, apalagi kalau lo udah lama pacaran dan terlebih orang tua lo sudah saling mengetahui hubungan lo dengan pacar lo. Meskipun lo sendiri gak pernah tau nantinya dia yang bakalan nikah sama lo atau bukan. Setidaknya problem yang bakalan terjadi kedepannya harus dihindari.
Gw gak yakin bakalan ada kesempatan kedua atau ngga, tapi besar harapan gw buat Kanaya mau dengar penjelasan gw kali ini. Ya, semuanya gw percayakan sama Tuhan, karena gw bisa punya rasa yang seperti ini juga karena-Nya. Setidaknya apapun yang terjadi maka terjadilah jika itu sudah kehendak-Nya.
~~~~
"Udah lo tenang aja insyaAllah dengan bantuan nyokap dia bakalan datang sore ini. Gw udah bela-belain datang ke Jakarta sama Icha, jadi gw pastiin ini semua bakalan baik lagi" Ucap Ridho yang mencoba meyakinkan saudara kembarnya. 
"Iya Res, gw juga sebenarnya marah sama kalian berdua pas kalian cerita ini. Tapi apa boleh buat, kalian ngelakuin itu juga dengan alasan yang baik, jadi gw rasa gak guna juga gw mau marah. Tapi lain halnya dengan masalah lo sama Kanaya, secara kalian emang LDR'an kan? jadi wajar kalau dia bisa semarah itu. Tapi dia pasti kasih kesempatan kedua kok buat lo" Ujar Icha.
Ya, gw juga berharap banget semuanya bisa sesuai apa yang gw harapkan "Dia pasti kaget, beruntung kalau dia gak akan marah" Jawab Restu.
"Yaudah, lo ceritain semuanya dulu deh sama dia. Gw tunggu disana" Ridhopun meninggalkan Restu. "Loh kamu udah Cha disana aja, kok ikut aku" Ucap Ridho bingung.
"Aku bingung" Jawab Icha.
"Kamu labil banget nih, yaudahlah Restu sendiri aja"
Seperti dihadapkan dengan sesuatu yang sangat menegangkan, jantung ini mulai berdegup kencang. Entah kenapa tiba-tiba jadi drama banget kaya gini. "Kanaya??!!" Ucap Restu bangun dari tempat duduknya. "Kak, tunggu dulu" Restupun mencoba mencegah Kanaya untuk pergi. "Maaf kalau aku suruh Mama buat ajak ketemu kamu disini, aku bingung harus dengan cara apa aku bisa ketemu dan ngejelasin semuanya ke kamu" Ini tidak seperti pertemuan biasanya, gw butuh tenaga banyak buat bisa ceritain ini semua sambil menatap wajahnya meskipun dia hanya merunduk. Kanaya hanya duduk diam saat ini. "Aku rasa hubungan kita masih belum berakhir karena belum ada kata selesai, dan aku gak mengharapkan itu. Aku ngerti dengan kesalahan yang aku lakukan"
"Jadi kamu beneran selingkuhhhhhhhh????!!!!!" Ucap Kanaya bangun dari duduknya.
"Tunggu dulu, ngga gitu Kak, ini murni salah faham" Restupun mulai bingung, dan tiba-tiba saja Ridho dan Icha muncul dihadapan mereka, terlihat sekali kebingung diwajah Kanaya ketika mendapati sosok Ridho.
"Kamu udah mulai ngerti Kak???" Tanya Restu.
"Kamuuuuuu???" Ucap Kanaya pelan, iapun mulai menangis ketika ia mulai bisa sedikit menerawang saat ini. Bertambah lagi 1 hal yang membuat Restu butuh tenaga banyak untuk berbicara dengan Kanaya, dia tidak bisa melihat air mata itu jatuh dihadapannya saat ini. Restupun lalu beranjak pergi, karena dia sudah tidak bisa lagi melihat Kanaya dihadapannya yang mulai menangis.
"LO MAU KEMANA????!!!!!" Tanya Ridho yang mulai bingung dengan apa yang dilakukan Restu. Beruntung restaurant ini memiliki ruangan khusus untuk keluarga sehingga drama ini tidak terbuka dilihat untuk umum~~~~~~ "Gw Ridho dan ini Icha pacar gw" Ucap Ridho yang bingung dengan posisinya saat ini. "Orang yang waktu itu lo liat sama Icha emang Restu, dan saat itu Icha pun gak tau sama sekali, dia menganggap saat itu dia lagi sama gw. Ini serius cuma salah faham aja"
"Iya Kanaya, aku juga mau marah saat itu. Ridho gak pernah cerita ke aku kalau dia punya saudara kembar selama kita pacaran. Tapi aku sendiri bingung mau gimana, karena penjelasan dari Restu cukup menjelaskan semuanya"
"Ya lo mungkin bingung Nay kenapa Restu bisa jalan sama Icha. Ceritanya sedikit rumit, tapi seengganya lo udah tau kalau ini murni kesalah fahaman diantara kalian, biar nanti Restu yang ceritain semuanya" 
Dan kini Icha pun mulai berpindah posisi duduk disamping Kanaya untuk menenangkannya. Kanaya sudah mulai berbicara sekarang, mengobrol baik dengan Icha. Saat ini Ridho sedang keluar untuk menghampiri Restu yang malah menghilang dari peradabannya~
~~~~ 
Rasanya semua yang terjadi terlalu rumittttttttttttt!! Tapi bukan hidup namanya jika tidak ada kerumit-rumitan yang terjadi "Lagi apa Kak??" Suara orang menyebalkan ini kembali mengagetkanku, dia kembali dengan kebiasaan-kebiasaan aneh dan konyolnya tapi itulah yang menjadi suatu hal yang aku rindukan disaat sosoknya tidak ada. Jarak saat ini sudah bukan lagi masalah, setelah lulus kuliah diBandung, Restu mendapatkan kesempatan kerja disalah satu Bank Negara diJakarta. "Kalau harus nunggu Kakak lulus kuliah buat kasih ini masih 1 tahun lagi. Aku butuh seseorang yang siap lahir batin buat jadi Ibu dari anak-anakku nanti" Tiba-tiba saja Restu mengambil sesuatu dikantongnya, biasanya aku hanya melihat ini diTv atau diNovel-novel yang aku baca tapi kali ini aku benar-benar merasakan kebahagiaan yang pasangan-pasangan itu rasakan.
"Anaknya Tante Andin tuhhhhhhh................."
"Kenapa sama Anaknya Tante Andin???? Jadi gak mau nihhhhh" Goda Restuuuuuuu....
"Reseeee kamu, bicara serius sama Ibu ya" Pinta Kanaya.
"Iya, aku sudah siapin semuanya buat anak Ayah sama Ibu, InsyaAllah buat semuanya ya. Kita serahin aja semuanya sama yang mengkehendakinya" Ucap Restu.
Kami mendapat banyak pelajaran dari kehidupan yang ada didunia ini. Percayalah, semua pasti akan indah pada waktunya. Meskipun hal-hal menyakitkan itu pasti terjadi. Restu dan Ridho dari-Nya yang terpenting.

Kanaya Anindya Rega & Reza Restu Pratama
MAYBE??!!
Loveya >w<


The real my imagination, mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat dsb.
THANKS FOR READING
L("^V^) J


CREATED BY: @Fitriyaidul LittleMiss titiani
FB: Fitriyani Idul
Blog: Odiwfitri.blogspot.com
YM: Fitriyaniidul@yahoo.co.id
Instagram: ohftryni
Line: titisanfitri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar