Rabu, 18 September 2013

MAYBE??!!

ANNYEONGGGG ^V^) Setelah lama gak post diblog ini rasanya agak canggung deh hikssss, story yang satu ini sebenarnya sudah lama selesai tapi ya begitulah, bahkan beberapa cerita sampai sekarang masih harus tertunda huhuuuuu. Next the!!!

This is real my imagination weyyyyy, mianhae apabila ada kesamaan distory yg aku buat, ya balik lagi, aku ini   hanya manusia biasa mhehe :" Mohon maaf juga kalau ceritanya bikin kamu annoying...................................


Keep Calm and Stay Cool yawn, Happy Readinggggggggggggggggggggggggg :DD-----------------------------



#1#

*Kringgggggggggggggggggg* Alarm pun berbunyi, aaaaa benar saja, 06:30 AM sepertinya tidak ada alasan untuk berlama-lama. Karena obrolan semalam dengan Ayah dan Ibu, aku jadi tidur lewat tengah malam. Mungkin Ibu fikir aku sudah bangun sejak tadi, tapi nyatanya aku tertidur dengan pulasnya. Aku masih mengingat obrolan semalam mengenai terjadinya PHK besar-besaran di tempat Ayah. Semoga saja ini bukan masalah besar untuk keluargaku.

"Bu, Ayah mau bicara sebentar sama Ibu" Suara lembut Ayah terdengar dari dalam kamarku, dan dengan tidak sengaja akupun mendengar percakapan mereka yang sepertinya sangat serius. "Pabrik tempat Ayah kerja saat ini sedang guncang, dan perusahaan menawarkan sebagian pesangon lebih buat karyawan-karyawannya" Ayahpun terdiam sejenak. "Ibu ngertikan maksud Ayah?? Ayah sudah memikirkan ini semua, Ayah fikir resiko seperti ini pasti terjadi, dan uang pesangon itu cukup untuk biaya sekolah Kakak dan kita juga bisa buka usaha kecil-kecilan dirumah Bu" Suara itu sangat jelas terdengar dari dalam kamarku, tapi sejak tadi Ibu hanya diam, aku rasa aku tidak bisa hanya mendengarkan saja.
Akhirnya aku memberanikan diri untuk menghampiri Ayah dan Ibu diruang keluarga. "Ayah gak perlu khawatir, Kakak mau kok bantu Ayah kalo Ayah jadi buka usaha nanti" Rasanya ingin peluk mereka berdua tapi aku takut suasananya akan jadi haru nantinya.
"Loh? Kakak belum tidur" Sahut Ibu terkejut. Ya, bagaimana tidak, ini sudah jam 11 malam, seandainya besok tidak ada ulangan ya mungkin aku gak akan tau Ayah sedang ada problem diperusahaan tempatnya bekerja. "Memangya Kakak besok libur? Atau jangan-jangan habis telepon kangen sama Restu??" Canda Ibu. Suasanapun tidak semenegangkan tadi ketika disela-sela pembicaraan Ibu menyebut nama Restu.
"Ibu, kenapa jadi bahas Restu" Jawabku singkat, Restu adalah teman dekatku, ya kami sudah 5 bulan pacaran. Ibu tidak sama sekali keberatan dengan hubungan kami, karena Ibu kenal betul Ibunya Restu dikarenakan Ibunya Restu adalah teman semasa Kuliahnya waktu diBandung dulu, begitu juga dengan Ayah, selama itu masih dibatas wajar Ayah tidak akan pernah mempermasalahkan hubungan kami, dan aku dengan Restu memang sangat menjaga kepercayaan yang orang tua kami berikan.
"Anak Ayah baik-baik aja kan sama Restu" Ayahpun ikut menggodaku dengan ucapannya barusan.
"Ayahhhhhhhh"
"Udah ah Yah, si Kakak mukanya udah merah gitu" Tambah Ibu. 
"Tau nih Ayah sama Ibu gak asik ahhhh, kan momentnya lagi seriusssssss"
"Iya-iya. Jadi Ibu sama Kakak setuju? Biar semuanya tetap lancar, masa depan Kakak juga masih panjang, Ayah mau Kakak jadi orang besar nantinya" Ucap Ayah sambil mengelus manja kepalaku. Mereka benar-benar Orang tua hebat, hiksss.
"Ihhh nanti Restu gak sayang lagi sama Kakak Yah kalo Kakak besar-besar......??~~~~" Pembicaraan kamipun terus berlanjut sampai ketika melihat kedinding ternyata waktu sudah menunjukan pukul 01.15, akhrinya kamipun memutuskan untuk menyelesaikan pembicaraan dan kembali kekamar untuk tidur.
~~~~
"Ibuuu, Kakak berangkat. Restu gak jemput soalnya" Ucapku dengan sangat terburu-buru. Aahhh kenapa bisa kesiangan, anak itu gak jemput pula.
"Sarapan dulu Kak" Sahut Ibu dari dalam.
"Gak dulu Bu, pintu depan Kakak buka ya, Assalamu'alaikum" Kalo hari ini gak ada ulangan dijam pertama si mungkin aku bisa sedikit santai, hahh naik apa ini, gak ada angkot, busnya penuh-penuh pula. 
"Kak hayuu naik, 15 menit lagi, aku pastiin kita gak akan telat" Ucap seseorang yang berhenti dihadapanku tiba-tiba. Hshhhhhh rasanya mau ngomel-ngomel aja tapi udah gak ada waktu. Sepanjang perjalanan kami saling diam, mungkin karena sudah panik juga dengan deadline saat ini. Sampai depan gerbang sekolah, tidak lama kemudian bel berbunyi, lagi-lagi kami tidak punya waktu untuk mengobrol sebentar. Aku langsung menuju kekelasku begitupun Restu, seperti biasa, kami baru akan bertemu lagi setelah bel pulang.
"Kanaya nya ada?" Tanya seseorang yang menghampiri kelas 11 IPA 2.
"Ohh ada Kak didalam, masuk aja" Jawabnya.
"Udah?? Yukkk" 
\
Aku bingung ingin memulai pembicaraan seperti apa dengan Restu, aku rasa dia juga sedang bingung dengan sikapku saat ini, diperjalanan menuju parkiran sekolah aku merasa Restu mencuri-curi kesempatan untuk menoleh kearahku. Ya, sepertinya dia menungguku untuk memulai pembicaraan lebih dulu. Setelah aku rasa kami sudah terlalu lama membuang-buang waktu dan saling membungkam sejak tadi, akhirnya aku mencoba membuka pembicaraan.

"Mas, Kakak gak mau langsung pulang ya" Ucapku, Restupun menatapku bingung.
"Emang kamu mau kemana dulu, udah izin sama Ibu?" Tanyanya. "Tadi aku udah gak jemput, terus kalo tau-tau aku nganter kamu pulang lewat dari biasanya, aku gak enak sama Ibu"
"Udah gapapa, kita ketoko buku dulu sebentar, aku mau cari novel" Akupun langsung naik kemotor.
"Aku rasa novel yang waktu lalu kamu beli belum selesai kamu baca" Tatapnya dari kaca spion.
"Kamu kenapa sih kok liatnya gitu" Sahut Kanaya.
"Cerita aja sama aku, ada masalah apa? Awas aja kalau sampe marah sama Ibu"
"Ihhh kamu fikir aku lagi berantem sama Ibu" Balasku ketus. "Kamu kenapa tadi tiba-tiba ngabarin gabisa jemput aku terus tau-tau nongol didepan aku"
"Oh itu, ban motor bocor Kak. Aku takut kamu telat kalau nunggu aku, makanya aku sms gak bisa jemput biar kamu gak kesiangan nunggu aku, kan kamu yang bilang ada ujian dijam pertama. Ehhh ternyata pas aku lewat kamu ada didepan jalan"
"Hahhhh tapi nyatanya aku emang udah kesiangan" Sahutku singkat. "Ke Air mancur bawah aja deh mas, gak jadi ketoko bukunya" Ucapku ketika kami sampai dilobby sebuah mall.
"Tumben banget mau ada ujian bangunnya kesiangan??" Restupun menatapku serius.
"Mas, Ayahkan mau buka usaha" Ya, ucapanku ini memang agak aneh. Tapi rasanyna aku ingin sekali bercerita mengenai hal ini dengan Restu. Buatku Restu adalah pacar multifungsi hikss, sosoknya begitu dewasa, mungkin karena dia adalah anak satu-satunya dan mungkin juga salah satu faktor yang membuatnya dewasa adalah orang tuanya yang sudah berpisah dan dia selalu berfikir untuk bisa menjaga Ibunya. Posisi Restu juga 2 tahun diatasku, aku baru 16 tahun dan umur Restu sekarang sudah 18. Aku juga mengenalnya ketika dia menjadi Kakak kelasku disini. Tante sendiri juga sosok yang hebat menurutku, Dokter Perempuan yang sejak kecil membesarkan anaknya dari jerih payahnya sendiri.
"Usaha apa? Nanti yang jalaninnya siapa? Kan Ayahnya kerja" Jawab Restu dengan serius.
"Ayah bilang diperusahaannya ada pemutusan Karyawan, dan Ayah sudah terima resiko itu" Seketika Restu mulai menatapku serius.
"Ohh, terus Ayah mau buka usaha apa?? Aku mau kerja sama ayah kamu ah setelah lulus nanti" Ucap Restu dan kali ini berhasil membuatku bingung.
"Kamu gamau kuliah?" Tanyaku polos.
"Ya sambil kuliah, aku mau kerja jadi bodyguard anaknya Ayah" Goda Restu.
"Ishhhhh, aku seriussssss tau"
"Ya aku juga" Restupun tersenyum manis menatapku. Dia pandai sekali membuat hati ini selalu jadi lebih baik. Ahhhh rasanya mau peluk anak Tante, tapi gaboleh sama Ayah Ibu hahaaaaaa.
~~~~

Pagi ini Ayah sibuk dengan pekerjaan barunya yang akan dirintis, setalah beberapa waktu berfikir akhirnya Ayah akan segera membuka usaha marmer mengikuti jejak Om Hendra, Adiknya yang sudah membuka usaha ini lebih dulu. Rasanya aku gembira sekali melihat Ayah semangat seperti ini, jika diperhatikan seharusnya dari dulu Ayah buka usaha seperti ini. Ayah lebih cocok bekerja dibidang ini.

"Om semangat banget" Ucap seseorang yang baru saja tiba.
"Sini-sini bantuin om" Ujar Ayah.
"Hahaaa Ayah, Restu baru juga sampe, udah disuruh bantu-bantu aja" Ketika pertama kali mereka bertemu, Restu dan kedua orang tuaku tidak butuh waktu lama untuk akrab, karena Restu sangat pintar mengambil hati mereka hikssss.
"Nemuin tante dulu ah om, gak enak soalnya hehe" Sahut Restu. "Ka Ibu mana?? Ada disini juga kan?" Tanya Restu. 
"Ada sih tadi, tapi ko sekarang iya ya gak ada" Jawabku bingung. "Yah, Ibu pulang ya?" Tanyaku, tempat usaha ini sengaja dibuka tidak jauh dengan kompleks rumahku, agar untuk bulak-balik kerumah bisa dilalui tidak lama.
"Memangnya gak ada? Iya mungkin pulang" Jawab Ayah.
"Ayah apaan si, ditanya nanya lagi" Sahutku.
"Yaudah kasih kekamu aja deh dari Mama, tadinya Mama mau main kesini, tapi tiba-tiba ditelepon kantor"
"Hahh serius Mas? Tumben banget Mama mau kesini tiba-tiba"
"Mau kumpul-kumpul katanya" Restupun mulai bantu-bantu Ayah, udah kaya Ayah sama Anak Laki-lakinya aja hihii. Mungkin satu hal yang membuat Ayah dekat dengan Restu karena Ayah cuma punya satu anak dan itu perempuan.
"Ibu darimana?" Tanyaku ketika mendapati sosok Ibu yang kami pertanyakan sejak tadi~~
"Beli makanan. Loh kamu beli brownies dimana Kak?" Sahut Ibu.
"Bu, liat Ayah sama Restu deh. Lucu yah hehe" Ibupun mulai tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat mereka berdua kk~ "Oiya ini dari Tante Andin Bu, Ibu kok gak bilang-bilang aku mau beli makanan?"
"Ahhh jadi repot-repot gini Andin" Ibupun mulai sibuk menyiapkan makanan yang baru saja dibelinya. "Kamunya aja lagi sibuk sama Ayah, lagian beli di Mang Dadang ko, jalan kaki juga sampe, deket gitu" Sahut Ibu
Tiba-tiba saja Restu mengambil jaketnya lalu menghampiri aku yang saat ini sedang bersama Ibu. "Tante aku pamit ke depan sebentar ya, mau jemput Mama ada didepan Kompleks" Ucap Restu yang kemudian segera berlalu.
"Loh Andin mau kesini juga? Kakak gak bilang sama Ibu, tau gitu tadi sekalian Ibu masak banyak"
"Ihh Kakak juga gak tau Bu, tadi emang Restu bilang Mamanya mau kesini tapi gak jadi, eh ternyata jadi juga" Jawabku Bingung. Udah aja marmer-marmer ini kita bakar siapa tau aroma yang dihasilkan aroma BBQ LOL~
"Assalamu'alaikum" Sapa Tante Andin. "Wah enak ya, jadi bisa kumpul-kumpul setiap saat kalau kaya gini"
"Ahh seharusnya kabar-kabarin Ndin kalau mau main kesini, kan jadi bisa sesediaan banyak" Ucap Ibu, aaaaa seru ngeliat Ibu sama Tante Andin reunian hiksss, soalnya jarang-jarang memang mereka ketemu, gak kaya anaknya yang hampir setiap hari ketemu. Ibu kenapa gak nerusin aja biar jadi Dokter kaya tante Andin, kan sayang ya ilmunya udah punya. Ayah juga sih yang gabolehin Ibu kerja, tapi gapapa sih, jadi aku bisa punya banyak waktu sama Ibu, terlebih seperti sekarang ini, Ayah dan Ibu ada setiap hari hikssss............ "Restu juga gak bilang apa-apa sih ke Tante" 
"Heheee, kan biar Tante gak repot-repot nanti, soalnya kan Tante sama Om udah lagi repot juga" Sahut Restu.
"Iya Rin, kalau kamu tau aku mau dateng nanti gak karuan jadinya hehe"
Lucu Ya, jadi pertemuan Keluarga gini, semoga hubungan silaturahminya bisa terus baik seperti ini hiksssss.
"Kakak gimana sekolahnya? Oiya tante bingung itu si Restu gak mau kuliah di Jakarta, katanya gak ada yang sregg, padahal udah tinggal beberapa waktu lagi kan kelulusan, Ujian sekolah aja udah sekitar sebulan lagi. Terus ditawarin kuliah diBandung, dia bilang dia fikir-fikir lagi. Padahal maksud Tante biar bisa disurvei dari sekarang kan"
"Aku mau kerja sama Om Abi aja Ma, mau jadi bodyguard anaknya haha" Sahut Restu tanpa disangka sang kekasih.
"Wah boleh juga tuh Res, perbulannya apa masih harus bayar" Ucap Ayah sambil tertawa meladeni ucapan Restu barusan.
"Ihhh ngaco nih Ayah sama Restu" Aaaaaa malu, lagian Restu bercanda aja si, udah tau Tante Andin lagi bicara seriuskan~
"Wah jangan-jangan yang bikin anak Mama fikir-fikir lagi yang ada didepan Mama ini, dahsyat emang nih anaknya Rini sama Abi" Tambah Tante Andin.
"Iya Tante, Restunya udah aku patenkan kk~" Haha jadi ngaco gini bahasannya, tapi seru, tapinya maluuuuuuuuu.............................
~~~~

"Kak minggu depan mau ikut aku ke Bandung?" Tanya Restu seusai film yang kami tonton selesai. "Kamu gak keberatan kan kalau aku ambil Kuliah di Bandung, weekend aku pasti ke Jakarta kok, lagian Jakarta Bandung juga deket"
Sedikit terkejut memang, tapi aku gak mau bikin restu nggak mantap sama pilihannya, lagian ini juga tawaran dari Tante Andin karena Restunya juga gak mau kalau kuliah diJakarta. Sebenarnya basicnya Restu memang asli orang Bandung juga, Mama sama Papanya lahir dan besar diBandung, Restu sendiri pindah keJakarta semenjak masuk SMA. Lain sama aku yang memang besar diJakarta tetapi Ayah asli Bandung dan Ibu asli Yogyakarta, tapi dulu Ibu pernah kuliah diBandung sehingga bisa berte dengan Ayah hihhi. Pokonya selama itu baik buat Restu, aku pasti support. "Nggak si, hubungan kita sejauh ini jugakan baik-baik aja, aku usahain untuk tetap percaya sama kamu" Sedikit berat memang, karena sejauh ini hampir setiap hari ketemu~
"Aku gak akan macem-macem, aku akan jaga kepercayaan kamu. Lagian jaman udah canggih, gak usah takut gabisa ketemu aku setiap hari" Ucap Restu sedikit meledek.
"Ishhhh siapa yang takut gabisa ketemu kamu setiap hari, GR kamu" Aaaaaa Restu................ . . . ............... ..... .. . . . .
"Ohhh takut aku selingkuh? Aku gak akan selingkuh Kanaya Anindya Rega, gak akan selingkuh sekali maksudnya Hahaaaaa" Restupun tertawa puas meledek sang pacar.
"Reza Restu Pratama, kamu mau kalau aku pulang sekaranggggg?? IYAAAAA???!!!!"
"Hahaaa iya-iya ampun, maaf ya anaknya Ibu sama Ayah, percaya sama aku pokonya" Restupun mengelus kepalaku manja. 
"Ishhh nanti rambut aku acak-acakan Massssss" Hftttt sejujurnya bakalan kangen banget ada yang bikin rambut aku acak-acakan nantinya~
"Ehh itu teman kamu kan? Hampir setiap hari Aku nanyain ada Kamu atau ngga sama dia hahaaa, dia pacaran sama Doni teman sekelas aku ya??" Tanya Restu, kamipun mulai menghampiri Putri.
Sebenarnya mau nanyain ini udah lama sama Restu, soalnya Anak-anak sering ngeledekin Putri ada something sama Doni, biasalah kalo ada Adik kelas deket sama Kakak kelas pasti begitu, cuma awal-awal aja si, kaya waktu awal-awal aku deket sama Restu zZzzzzz. "Put sendiri??" Tanyaku tiba-tiba.
"Loh, Nayaaa. Yah ketauan deh gw" Jawab Putri.
"Ketauan gimana?"
"Brooo, sendirian aja lo?" Ucap Restu tiba-tiba, Kanayapun, menoleh kearah Restu tiba-tiba.
"Ohhh hahaaa, jadinya jadi nihhhh, ciyeeee Puput, kasih tau anak-anak gak yaaaaa, seru nih kayanyaaaaaaaa" Ledek Naya evil~
"Hahaaa rese lo, kita kan temen Nay, damai ya damai hikssss"
"Hahaaa udah lama Put? Kenapa Doni udah mau lulus lo baru jadi sama dia"
"Hahhh iya nih, mestinya dari kemarin-kemarin ya jadi ketemu setiap harinya berlangsung lama hksssss, lo udah mau pulang nih??" Tanya Putri.
"Iyaa, udah dari siang soalnya Put, yaudah gw duluan ya Put. Ciye puputtt"
"Hati-hati ya Nay hiihiii"

Restu kuliah diBandung ya?? Ya gak masalah sih, aku juga harus benar-benar fokus kalau udah kelas 12 nanti, tapi rasnya bakalan kehilangan banget meskipun kita masih sama-sama.
~~~~


NEXT!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar