Rabu, 18 September 2013

MAYBE??!!

#2#


Semakin dekat untuk ditinggal Restu, aaaaaaaaa, jahat nih Tante Andin anaknya, semoga nanti anaknya Tante Andin gak macem-macem huhuuuu. Kalau dia berani macem-macem, aku bakalan bermacem-macem!!!???


"Anak Ayah ngelamun aja sihh" Tiba-tiba saja suara Ayah membuyarkan lamunanku. "Restu jadi kuliah diBandungnya Kak??? Kamu siapin matang-matang Kak dari sekarang, mau kuliah dimana dan ambil jurusan apa" 

"Iya yah, aku pasti fikirin dari sekarang. Jadilah dia, udah mantap banget, dan aku bakalan ditinggalin"
"Kakak jangan galau gitu dong" Ucap Ibu. "Baru Bandung, kita juga kan masih suka bulak-balik kesana"
"Hmm iya juga si Bu. Yah, dirumah bikinin taman kecil kayak gini juga dong, kan seru ada suara aliran airnya" Aahhhh blank nih, kefikiran anaknya Tante Andin.......
"Assalamu'alaikum, Om aku pinjam anaknya sebentar yah hehee, gak lama kok, kasian dia, mau aku beliin balon biar gak murung kaya gini hehe" Ucap Restu mengagetkan Naya, selalu seperti ini, DATANG TAK DIPINTA, PULANG TAK DISURUH. "Ikut yukkkk" Restupun menarikku seketika.
"Hati-hati, pelan-pelan aja bawa motornya Res" Sahut Ibu.
"Iya Tante, Assalamu'alaikum, jalan ya Om" 
Ada apa sih sama Restu, mau ngapain coba, udah hampir sore gini juga. Mana belum mandi kan, dari gak ada kabar tau-tau dateng ngajakin pergi gitu aja. "Katanya hari terakhir mau kumpul-kumpul sama anak-anak sampe malam? Aku belum mandi, ini juga pakai bajunya gak rapih, kita mau kemana?" Tanyaku yang mulai badmood, karena Restu sama sekali gak bilang mau ajak aku kemana.
"Nah sudah sampai, turun Kak" Perintah Restu. "Kamu gak mau turun?" Tanya Restu bingung.
"Rame banget mas, kamu juga masih pakai celana sekolah gitu, pulang aja yuk, lagian kamu apaan si ajak aku ketempat pameran gak jelas gini" Sahutku yang gak ngerti sama sikap Restu saat ini.
"Sini ikut aku sebentar" Restupun menarik tanganku lagi, sebenarnya gak mesti sekencang ini juga genggamnya, dia fikir gak sakit. "Mas mau ambil Bunga yang tadi ya"
"Jadi sebelumnya kamu udah kesini" Akupun mulai bertanya-tanya, karena yang aku tau Restu sedang ada acara bersama teman-temannya dihari terakhir UN.
"Tadi aku gak sengaja sempet nongkrong disini samaa anak-anak, terus rasanya mau ajak kamu kesini aja gitu, terus kasih ini"
"Emang ini apa??" Tanyaku bingung. "Kardusnya besar aja" Akupun mulai mengintip kelubang-lubang kecil yang sengaja dibuat dikardus ini. "Aku buka ya???"
"Buka aja, kan itu emang buat kamu" Jawab Restu.
"Ahhhhh anaknya Tante Andin, ini manis banget Krisan Merahnya, aku sukaaaaaaa" Akupun mulai tersenyum malu karena tadi sempat badmood sama Restu. 
"Itu sih manisnya gak seberapa dibandingkan dengan anaknya Ibu sama Ayahhhhhhhh hahaaa" Rayu Restu.
Selalu aja bikin orang salah tingkah, kalau lagi nyebelin-nyebelin tapi kalau lagi manis bisa sampe semanis Bunga ini hihhiiiiii. "Yaudah pulang yuk mas, nanti kesorean, oiya nanti malam gak usah kumpul-kumpul sama Anak-anak lagi ya"
"Kamu ikut aku kerumah dulu deh, gimana? Biar malam ini aku stay dirumah kamu hehee, mau main sama Ayah, maksudnya Anaknya Ayah hahhaaaaaa"
"Restuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu"
"Apaaaaaa?? Aku manis yaa???? wleeeeee"
~~~~

"Kak bangun yuk, mau ikut ke Bandung gak?" 


Mendengar ajakan Ibu aku langsung segera bangun dan keluar kamar untuk memastikan ajakan Ibu tadi. Sudah 3 hari Restu ada di Bandung untuk mempersiapkan kuliahnya akhir bulan ini, itulah alasanku semangat untuk bangun ketika Ibu menawarkan aku untuk ikut ke Bandung terlebih ini adalah hari minggu apalagi aku berharap bisa bertemu dan jalan-jalan di Bandung bersama Restu. Kami jarang sekali menghabiskan waktu berdua seperti beberapa waktu lalu, ini dikarenakan banyak pelajaran tambahan karena aku sudah duduk dibangku kelas 12 saat ini, begitu juga dengan Restu yang akan memulai kuliahnya disalah satu Universitas di Bandung.


Hari-hariku menjadi sangat sibuk saat ini, sehingga ketidak beradaannya Restu disetiap harinya menjadi tidak terpusingkan dengan tugas-tugas yang menumpuk. Saat ini aku banyak menghabiskan waktu ditempat les untuk mempersiapkan UN yang sudah tinggal beberapa bulan lagi. Dalam sebulan waktuku bertemu dengan Restu mungkin hanya 2 atau 3 kali pertemuan, dan jika tidak ada halangan besok Restu akan ke Jakarta untuk menjemputku sepulang les.


Restu terus mensupportku agar tidak down ketika menghadapi UN, dan aku rasa itu cukup membuatku tenang. UN pun sudah didepan mata saat ini, rasanya tidak sabar ingin cepat-cepat menyelesaikan sekolahku dan meneruskan kejenjang yang lebih tinggi lagi. Sesuai apa yang sudah kuputuskan dan mendapat persetujuan dari Ayah, aku akan kuliah disalah satu Universitas di Jakarta dibidang Jurnalistik. Entah kenapa aku sangat tertarik dibidangnya setelah beberapa kali datang keseminar yang menyangkut Jurnalistik.


Betapa waktu berlalu begitu cepat, hari ini adalah UN hari terakhir, ingat ketika Restu memberikan Krisan merah dihari terakhir UN tahun lalu. Aaaaaaa kangen Anaknya Tante Andin, hampir sebulan gak ketemu Restu, seharusnya sudah sekitar 2 kali pertemuan di bulan ini, tapi karena waktu Restu yang cukup padat, aku membiarkannya untuk tetap fokus dengan tugas- tugasnya.


AKU LULUS!!!!!! Senang sekali rasanya, dan hari ini juga Restu sedang ada diJakarta, dan yang menyenangkannya lagi Ibu ngundang Tante Andin untuk ikut makan malam bersama dirumah untuk sekedar syukuran kecil-kecilan dengan kelulusan ini, dan pastinya Masku bakalan dateng hihhiiiiii, ketemu Restu lagi.................................................

~~~~

"Kak hayukkk cepet turun, bantu Ibu siapin makanan di meja makan" Ucap Ibu dari ruang makan.

"Iya Bu" Sahutku singkat. Dan sepertinya tamu istimewa sudah datang, entah aku harus bagaimana, rasanya jika diijinkan ingin langsung peluk orang dihadapanku yang sejak tadi hanya tersenyum manis tanpa berbicara. Aaaaaa Restuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.
"Ko diem-dieman, emang gak kangen, tadi katanya gak sabar mau ketemu Anaknya Tante Andin"
Speechless, masa Restu punya kumis tipis hihiii, mau peluk banget, aaaaa lose fokus nih. "Gak mau ucapin apa-apa sama anaknya Ibu" Ucapku yang sama sekali tidak berani untuk menatapnya hikssss, maluuuu, Kanaya Anindya Rega putri sulungnya Ibu Rinindya Alita dengan Bapak Abi Sukma Rega sekarang semakin beranjak dewasa hihhii.
"Hampir 2 bulan gak ketemu anaknya Om sama Tante, Restu jadi speechless gini" Restupun tersenyum malu. "Si Kakak tambah cantik ya Om" Goda Restu.
"Aaaaaaa aku bingung Bu mau ngomong apaa hikssss" Ucapku tiba-tiba, kali ini sangat terasa aneh, padahal dulu kami sering menghabiskan waktu bersama seperti ini.
"Lucu ya mereka berdua, kaya orang baru kenal" Ucap Tante Andin disela-sela makan malam.
Makan malampun sudah selesai, Ayah, Ibu, juga Tante Andin sedang temu ngobrol diruang TV. Aku dan Restu saat ini memutuskan untuk kehalaman kecil dibelakang rumahku hihhhi, temu kangen yang menyenangkan.
"Jadi Kakak udah lulus nih" Ucap Restu tiba-tiba. "Ini Krisan Merah ditahun ini, selamat ya" Restupun mencium keningku lembut, ini adalah kali pertama aku merasakan hal sebahagia ini.
"Makasih ya Mas heheeee" Sahutku tersipu malu. "Kamu besok pulang??" Tanyaku serius.
"Aku pulang Rabu sore, maaf ya. Soalnya Kamis ada kuliah pagi, tapi kita bisa jalan Rabu paginya sampai siang"
Aaaaaaaaa hal ini yang aku rindukan, dibuat acak-acakannya rambut ini. "Ohh iya gapapa, aku ngerti ko hehee"
"Tumben kamu gak marah rambutnya jadi acak-acakan gitu???" Goda Restu.
"Ini udah aku persiapkan, rambut aku pasti diacak-acakkkkkkkkk" Sahutku ketus hahaaaa, betapa ini adalah salah satu kebiasaannya yang aku rindukan.
"Wooo dasar, jadi gimana? Udah mantap mau ambil Jurnalistik, kamu bakalan terjun kelapangan langsung loh Kak bisa-bisa, kamu gak takut?"
"Jadi kamu gak percaya sama aku???"
"Hahaaaa ngambek aku  pulang keBandung nih" Ledek Restu.
"Jahat banget mas, kamu tau gak sihh, betapa merindunya hati ini hiksss"
"Wahhh bahaya nih kalo anaknya Ayah sama Ibu udah ngomong gini, bisa-bisa aku gak balik lagi ke Bandung"
"Kamu kenapa jadi milih ngekost disana, udah benar-benar tinggal dirumah Nenek diBandung"
"Gak enak aku meskipun sama Nenek sendiri, gak nyaman juga akunya"
"Ohhh, hati-hati Mas kalau misalkan kostan nya kosong, barang-barang berharga dibawa dimobil aja kalau bisa"
"Nah tumben kamu pinter, pantes aja lulus hehe"
~~~~

"Aku mau peluk Mas Restu banget, kangen banget, biasanyakan setiap hari Mas Restu ada, aku serasa punya pacar yang juga Kakak aku, soalnya selalu jaga aku setiap saat, tapi........." Tanpa basa-basi Restu menaruh tangannya kekepala ku dan menidurkan kepalaku di Bahunya.

"Aku ngerti, maaf ya aku mesti ambil kuliah di Bandung, jadi waktu aku buat kamu jadi sedikit"

*Restu*

Betapa ada yang terasa lain memang, seandainya anak Ayah dan Ibu ini tau betapa aku ingin selalu ada disampingnya untuk menjaga dia. Sejauh inipun aku juga menganggap anak ini seperti adik perempuanku sendiri, rasanya tidak sama sekali ingin membuatnya sedih, menangis, kesal bahkan sampai membuatnya marah, tidak sama sekali ingin menyakitinya. Tuhan luar biasa menciptakan rasaku terhadapnya, semoga rencana Tuhan didepan sana Indah untuk kami bisa bersama sampai akhir.

"Kak hari ini kita mau kemana, aku bingung, aku udah gak terlalu update tentang Jakarta"

Sejujurnya aku sendiripun bingung, tapi rasanya ingin menghabiskan waktu bersamanya mumpung orang ini ada waktu untukku. "Aku juga bingung mas" Jawabku sambil tersenyum meringis.
"Kepuncak mau kak? Kita kekebun tehnya aja, mau?"
"Nanti kasian kamunya capek, jadi bulak balik sana sini, kejauhan ah mas"
"Habis udah buntu, kepantai aja deh, mau??"
Ya asalkan nanti disana ngga terlalu ramai dapet tempatnya, biar lebih terasa keberadaan Restu hari ini. "Yaudah gapapa, itu lebih deket" Kamipun segera mengambil jalan ketempat tujuan kami.
~~~~

NEXT!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar