Senin, 27 Agustus 2012

SCANDAL OFFICE LOVE (Chapter 31-40)

Scandal Office Love (Chapter 31-40)

#Ji eun (Part-part akhir akan kalian temukan disini, semuanya semakin jelas!!)

"Direktur" Panggilku ketika aku memasuki ruangan Lee Donghae, rasanya canggung sekali memanggilnya dengan sebutan DIREKTUR --"
"Bukankah aku tidak memanggilmu?" Tanyanya bingung.
"Ya, kau memang tidak memanggilku" Jawabku ringan. "Jadwalmu besok kosong, tidak ada rapat atau pertemuan dengan rekan kerja"
"Lalu?" Tanyanya tanpa menatap kearahku.
"Bolehka aku minta izin untuk bisa libur besok??" Tanyaku ragu-ragu.
"Libur?? Bagaimana jika ada dokumen-dokumen yang harus aku tanda tangani?"
"Ya kau hanya tinggal menandatanganinya saja" (ciyee oppa, diskak mat :p)
"Ahh sudahlah, aku izinkan kau tidak masuk kantor besok" Ucapku sedikit kesal.
"Benarkah? Jeongmal gomawo" Ucapku lalu tersenyum senang, sepertinya dia memang sudah membaik ckckk (memangnya Haeppa sakit apa?--")
~~ *SKIPP*
    Sudah lama sekali aku tidak mengunjungi panti asuhan tempatku dibesarkan, aku akan kesana sekarang, aku sangat merindukan pengurus-pengurus dipanti itu :")
"Ji eun? Kau tidak bekerja hari ini?" Tanya bibi ketika aku keluar rumah.
"Bibi, kalau begitu aku titip kunci ini sama bibi. Aku minta izin untuk tidak bekerja hari ini, aku akan mengunjungi panti hari ini" Ucapku lalu tersenyum.
"Ohh ne ne, baiklah. Hati-hati dijalan ne" Ucap bibi.
"Ne, aku pasti hati-hati" Akupun meninggalkan bibi.
"Whooaaa, aku lupa memberitahu Ji eun, Eun Soo akan pulang hari ini. Aaaaa sudahlah, dia tetap bisa bertemu Eun Soo nanti"
~~
"Kenapa tidak ada satupun bus yang lewat dihalte ini" Ucapku melihat kesetiap jalan.
"Heyy kau? Sedang apa kau disini?" Ucap sesorang membuka kaca mobilnya.
"Kauuu? Kau bicara denganku??" Tanyaku bingung, orang itupun langsung  keluar dari mobilnya. Bukankah itu?? "Donghae??" Ucapku seketika.
"Kau sedang menunggu seseorang?" Tanyaku melihat kesekeliling.
"Aku sedang menunggu bus, apa kau tidak kekantor hari ini?" Tanyaku heran.
"Bus? Sudah" Tanya dan ucapku singkat.
"Ne, bus. Aku minta izin untuk libur hari ini karena aku ingin mengunjungi panti asuhan, dan aku sedang menunggu bus untuk kesana. Sudah apa maksudmu?"
"Aku sudah kekantor hari ini"
"Maksudmu?"
"Bukankah hari ini tidak ada jadwal apapun? Untuk apa aku dikantor"
Ishhh orang ini benar-benar "Yasudahlah" Akupun mengabaikannya.
"Heyy sampai kapan kau akan menunggu bus disini?" Tanyaku melihat kesetiap jalan, dan tidak kudapati bus yang sedang yeoja ini tunggu.
"Sampai busnya datang, lalu untuk apa kau disini?" Tanyanya menatapku heran.
Mwooo? Benar juga, untuk apa aku membuang-buang waktuku disini? --" "Kau benar, untuk apa aku disini" Akupun kembali kemobilku.
(Author: Oppa ishhh, stay cool dongs, please, jangan kaya gini. Donghae: Aku lupa skenarionya --" Author: Hiyakkk oppa, eottokke? Donghae: Aku tidak bisa melepaskan pandanganku dari wajahmu *NatapAuthorDenganPenuhKesungguhan* Author: Aishhh oppa *AuthorTersenyumPenuhArti* Donghae: Kau jangan pernah mengecawakanku ne *MegangTanganAuthor* Author: Nae Yaksokk *OppapunMencium&MemelukkuErat* *HAHAHAHA*)
"Ishhh orang itu, aneh sekali" Ucapku lalu kembali menunggu bus.
"Heyy" Akupun menahan diri untuk masuk kemobil. "Dimana panti asuhan itu? Untuk apa kau kesana?" Tanyaku lagi-lagi.
"Lumayan jauh dari sini, aku ada sedikit keperluan" Jawabku singkat.
"Kalau begitu biar ku antar, tidak ada satupun bus yang terlihat, kau hanya membuang-buang waktumu saja"
Mengantarku? Apa dia serius?? "Kau akan mengantarku?" Bagaimana jika dia menurunkanku ditengah jalan? ~
"Ne, aku tidak akan menurunkanmu ditengah jalan, naiklah" Ucapku lalu segera masuk kemobil
Hahhh? Dia bisa membaca pikiran seseorang? Sepertinya dia benar-benar bermaksud baik kali ini ~~~~


#Young Mi
Ya, aku harus bertemu dengannya hari ini.
~~~
"Maaf nona, anda dilarang masuk" Ucap beberapa orang, lalu menahanku.
"Hey, siapa kalian. Aku ingin bertemu dengan Lee Donghae"
"Maaf nona, Direktur tidak mengijinkan anda masuk" Merekapun memegangi tanganku dan menahanku.
"Apa itu?" Seketika aku menghampiri sebuah postingan yang ada dipintu masuk kantor. "Apa-apaan ini?????????????"
"Maaf, sebaiknya nona kembali" Ucap orang-orang itu lagi.
"Ini untuk kalian, biarkan aku bertemu Lee Donghae" Akupun memasuki kantor dengan cepat.
"Nona, anda dilarang masuk, ini perintah langsung dari Direktur. Dan ini ku kembalikan"
"Heyyyy, memangnya kalian fikir kalian ini siapa, aku juga punya perusahaan besar, tidak seharusnya kalian memperlakukan aku seperti ini!!!!"
"Kami hanya menjalankan tugas, sebaiknya anda keluar"
"Heyyy bisakah kalian tidak menahanku" Ucapku dengan nada tinggi, seketika karyawan-karyawanpun memperhatikanku. "Dimana Lee Donghae, biarkan aku bertemu dengannya"
"Heyy ada apa ini?" Ucap sekretaris Chang tiba-tiba.
"Maaf pak, nona ini memaksa ingin bertemu dengan Direktur"
"Maaf sebelumnya, aku adalah sekretaris Presdir Lee Hyun Seok" Ucapku.
Lee Hyun Seok? Bukankah itu ayah Lee Donghae? "Kalau begitu aku ingin brtemu dengan Donghae" Ucapku.
"Direktur sedang tidak ada ditempat, dia baru saja keluar. Dan sepertinya dia baru akan kembali lagi besok"
"Apa Donghae benar sedang keluar? Kau tidak membohongiku kan?" Tanyaku curiga.
"Benar nona" Ucapku.
"Baiklah kalau begitu" Ucapku lalu segera keluar. "Tidak perlu melihatku seperti itu hahhh, aku akan pulang. Puas kalian !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" Ucapku kepada beberapa orang yang menahanku untuk masuk tadi.


#Ji eun & Donghae
"Kita berhenti didepan, itu pantinya" Ucapku menunjuk kesalah satu rumah sebuah yayasan panti asuhan. "Sebaiknya kau ikut masuk, jauh-jauh kau kesini kalau langsung pulang percuma saja" Ucapku kepada Donghae.
Ya sepertinya itu lebih baik, aku sedikit penasaran kenapa dia mengunjungi panti ini. "Heyy, kalian harus hati-hati" Akupun menangkap bola yang hampir saja mengenai pala Ji eun. "Bagaimana jika bola ini mengenai Ji eun hahh???" Omelku kepada seorang anak yang hampir saja mencelakai Ji eun.
"Eonniiiiii" Panggil beberapa anak kecil lalu menghampiri Ji eun.
Kenapa mereka begitu akrab, apa Ji eun sering datang kesini? --"
"Eonni, siapa paman ini?" Tanya salah satu anak kepada Donghae.
Akupun menatap kearah Donghae. "Hahaa kau ini, memangnya orang itu sudah sangat tua sehingga kau memanggilnya paman" Tanyaku sambil tertawa, dan Donghaepun sedikit tersenyum kepada anak-anak kecil ini. "Bibi" Panggilku. "Ini mainan untuk kalian ne, kakak akan menemui bibi sebentar" Ucapku lalu meninggalkan anak-anak ini.
"Paman, mainlah bersama kami" Ucap anak-anak ini.
"Hey paman, maukah kau bermain bola bersama kami?" Tanya anak-anak yang sedang bermain bola.
Mwo? Harus bagaimana ini? Aku tidak pernah dihadapkan dengan situasi seperti ini, harus menemani anak-anak bermain --"
"Paman ayolah, bermain boneka bersama kami saja" Ucap anak-anak wanita yang masih kecil ini.
"Hey kalian main sama eonni saja, mana mungkin kalian mengajak paman bermain boneka??" Akupun tersenyum menatap Lee Donghae. "Bermainlah bersama anak-anak yang sedang bermain bola disana, mereka akan sangat senang. Jarang sekali ada relawan yang berkunjung kesini" Ucap Ji eun lagi-lagi diiringi dengan senyuman.
"Tapi" Ucapku. "Hmm baiklah, aku akan bermain bersama mereka" Akupun menghampiri anak-anak itu. "Berikan bola itu kepadaku, biar aku yang mencetak gol" Ucapku.
"Ini paman" Anak itupun memberikan bolanya. "Sini paman, oper kesini" ~~~ "Paman, awas. Ada musuh" ~~ "Iya paman, terus. Buatlah gol untuk kami" ~~~ "Ayo paman, shoot langsung" ~~ "GOLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL. Paman HEBATTTTTTTT, kita berhasil mencetak gol"
    Aku sangat tidak menyangka jika Lee Donghae bisa secepat itu berbaur dengan anak-anak ini, aku tau dia itu orang yang cuek, bahkan untuk bersikap baik dengankupun membutuhkan waktu yang lama. Baru sekali ini aku melihatnya tertawa seperti ini, tertawa lepas tanpa beban, sepertinya dia bisa melupakan semuanya, termasuk melupakan yeoja stress itu. Tidak sia-sia aku mengijinkannya mengantarku kesini, anak-anakpun jadi mempunyai teman bermain.
"Nuna, ikutlah bermain bersama kami" Tiba-tiba saja suara anak-anak membuyarkan lamunanku.
"Kauuu, bermainlah bersama kami. Biar masing-masing dari lawan main ada orang dewasanya" Ucap Lee Donghae tiba-tiba.
"Mwo? Maksudnya aku ikut main bola bersama kalian?" Teriakku.
"Ne, ayolah nuna" Pinta anak-anak yang sedang bermain bola disana.
"Tapiii, aku tidak bisa bermain bola" Ucapku bingung.
"Ayo eonni, kami akan mendukungmu. Ayo kita kesana" Tiba-tiba saja anak-anak yang sedang bermain boneka bersamaku menarikku kelapangan.
"Bibi bagaimana ini??" Ucapku kepada pengurus panti.
"Bermainlah dengan mereka Park Ji Eun" Ucap bibi panti lalu tersenyum.
"Ahhh bibi"
"Ayoo eonni cepat" Anak-anak inipun menarikku.
"Eonni, eonni, semangat eonni, kami mendukungmu, kau harus membuat gol" Dukungan dari anak-anak.
"Bagaimana ini, aku tidak bisa bermain bola" Ucapku menatap Lee Donghae sambil mengernyitkan dahiku.
"Bermainlah sebisamu" Akupun menendang bola kearah gawang, dannnnn "GOLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL, kita berhasil menciptakan 2 goll" Ucapku menggendong salah seorang anak.
"Eonni payah" Ucap anak-anak yang mendukungku.
"Mianhae" Jawabku sedih.
"Anak-anak, apa kalian tidak ingin mendukungku, biar bagaimanapun aku sudah mencetak 2 gol" Ucap Donghae kepada pendukung Ji eun.
"Iya paman, aku akan mendukungmu" Balas salah seorang anak itu.
"Heyy kau curang, mereka itu pendukungku, kau tidak boleh merebut supporterku" Ucap Ji eun menatap Lee Donghae kesal.
~~~~~
"Anak-anak ayo, ini sudah sore, kalian harus mandi, setelah itu kita makan bersama kak Ji eun dan paman Donghae ne, ayo cepat" Ucap bibi panti.
"Ji eun" Panggilku. "Terimakasih" Akupun menatapnya.
"Untuk apa?" Tanyaku membalas tatapannya.
"Aku tidak pernah sebahagia ini, merasakan kebersamaan dan kebahagiaan bersama anak-anak seperti mereka" Ucapku merunduk.
"Cheonma, akupun mengucapkan banyak terimakasih karena kau sudah mau bermain bersama mereka" Akupun tersenyum kepadanya.
"Bagaimana kau bisa mengenal mereka?"
"Aku?" ~~ "Aku dibesarkan dipanti asuhan ini" Akupun tersenyum melihat panti didepanku, aku dan Lee Donghae saat ini sedang duduk dibibir lapangan sambil memandang panti asuhan didepanku ini.
"Maksudmu?"
    Akupun mulai menceritakan bagaimana aku bisa dibesarkan dipanti asuhan ini, dan bagaimana aku bisa bertemu dengan bibi yang sudah ku anggap seperti eommaku sendiri. Lee Donghae mendengarkannya begitu ramah, sesekali aku menatapnya lalu tersenyum, tapi ia hanya menatapku, aku tidak mengerti arti dari tatapan itu, tapi tatapannya memang mengandung arti, yang entah apa arti dari tatapan iitu.
"Ji eun, ini sudah waktunya untuk makan" Panggil bibi panti.
"Heyy kita harus membersihkannya dulu, kau dan aku sangat kotor" Ucapku lalu bangun dari dudukku dan menyodorkan tanganku untuk membantunya bangun.
~~~
"Kami harus pamit karena ini sudah hampir gelap, lain kali kami akan kesini lagi mengunjungi kalian" Ucapku memegangi tangan anak-anak itu sambil sedikit membungkukkan badanku.
"Paman, kau harus berkunjung kesini lagi untuk bermain bola bersama kami ne" Ucap salah seorang anak laki-laki.
"Ne, aku pasti akan kesini lagi untuk bermain bersama kalian" Lalu aku tersenyum menatap anak-anak itu.
"Bibi kami pamit ne, permisi" Kamipun beranjak memasuki mobil. "Sampai jumpa" Ucapku
"Eonni, paman, joshimhaseyo" Anak-anakpun melambaikan tangan dengan begitu gembira.
"Nanti mampirlah dulu kerumahku, kau harus mengganti bajumu, kau tidak mungkin pulang memakai pakaian kotor seperti itu" Ucapku menatapnya antusias.
"Hahaa, memangnya ada pakaian ukuranku disana?" Tanyaku menatap Ji eun.
Hahhh benar juga, aku ini kan wanita --" "Aku punya beberapa kaos yang bisa kau pakai" Ucapku.
"Kaos wanita?" --"
"Ya tidak terlalu feminin" Setalah itu masing-masing dari kami hanya berdiam diri.
"Heyy jalan yang ku ambil ini benar atau salah? Aku lupa harus melewati jalan yang mana" Tanyaku, kenapa dia hanya diam??? "Park Ji Eun, kenapa kau tidak menjawabnya hahh? Kita akan tersesat jika kau hanya diam" Akupun memberhentikan langkahku. "Park Ji Eun" Aku memanggilnya sekali lagi, lalu akupun menoleh kearahnya.
(Donghae: Chagiya, bagaimana ini? Ji eun eonni tidak menjawabku, aku harus lewat jalan yang mana? *DonghaeMenatapAuthorBingung* Author: Aishhh oppa, coba kau belok kanan, atau kiri, atau lurus saja. Oppa aku juga tidak tau jalan mana yang harus kau pilih *AuthorpunIkutBingung* Donghae: Bukankah kau yang menyusun ini semua? Author: Ne, mianhae. Coba oppa panggil eonni sekali lagi, lebih keras sedikit ne. *UcapAuthorMeyakinkanOppa*)
"Mwo? Apa kita sudah sampai?" Ucapku kaget.
"Whoaahhhhh jadi dari tadi kau tidur?" Tanyaku heran. "Kau ini, aku tidak tau jalan menuju pulang, aku tidak pernah kepanti asuhan itu, jadi aku tidak hafal jalannya sama sekali" Ucapku menggaruk kepalaku.
"Isshhh kau ini, ini sudah benar, didepan jalan nanti kita belok kiri, setelah itu kau pasti tau jalan menuju rumahku" Ucapku setengah sadar.
"Yasudah, kau bisa melanjutkan tidurmu lagi" Akupun kembali menyetir.
"Mana mungkin aku bisa tidur lagi, tadi itu aku tertidur bukan disengaja" Jawabku.
"Apa tidak ada tempat parkir yang lebih dekat menuju rumahmu?" Tanyaku.
"Tidak ada, kau pasti tidak pernah jalan sejauh itu kan? Payah kau ini"
"Ya aku memang tidak biasa jalan jauh, tapi akukan pernah sekali mengikutimu pulang"
"Yasudah kita berhenti disini saja" Ucapku, lalu kamipun segera turun dari mobil.
"Kenapa tidak disebelah sana saja? Kalau kau turun disini kita harus menyebrang dulu" Ucapku.
"Ahh sudah sama saja"
"Ji eunnnn~~~~~~~~~~" Akupun segera menariknya, seketika kami tersungkur, Ji eun jatuh tepat dihadapan tubuhku. Akupun menatapnya tanpa sadar.
(Author: Good Job Oppa *AuthorMemberikanJempol* Oppa ishhh itu kelamaan, adegan itu tidak selama ini. *AuthorNgedumel* Oppaaaaaaa!! *PanggilAuthorSekaliLagi* Hey kalian berdua!! CUT CUT CUT *AuthorMulaiKesel* Tau ahh boddddooooo.)
"Anak muda, apa kalian tidak apa-apa?" Tanya seorang paman menyadarkan kami.
"Tidak paman, kami hanya sedikit kaget" Jawab Donghae.
(Donghae: Mianhae Chagiya *DonghaeMenatapAuthorDenganPenuhPenyesalan*)

"Baiklah kalau begitu, lain kali kalian harus lebih hati-hati" Paman itupun berlalu.
"Kauu ini, kenapa kau tidak melihat kanan kiri dulu hahhh?" Omelku kepada Park Ji Eun.
"Mianhae, aku tidak tau jika ada motor sekencang itu"
"Aishhhh kau ini, apa kau tidak apa-apa?"
"Anni, lalu bagaimana denganmu?"
"Aku baik-baik saja, ayo cepat ku antar kau pulang" Akupun menuntunnya.


#Young Mi (Perhatian, Cemburu, keIngin Tahuan, ada disini)
"Aku akan datang lebih pagi untuk menemui Lee Donghae, agar orang-orang itu tidak lebih dulu berada disana" Ucapku lalu bergegas menuju tempat Lee Donghae bekerja. Apa yang harus aku lakukan untuk menghancurkan hubungan mereka? Mencelakai gadis itu jika gadis itu tidak langsung mati, tetap saja mereka akan bersama-sama kembali. Menjebaknya? Aku harus menjebaknya dengan cara apa, aku terlalu sibuk untuk bisa menyingkirkan gadis itu ~~~
"Young Mi kau mau kemana? Apa kau akan berangkat kekantor sepagi ini?" Tanya seseorang tiba-tiba.
"Ishhhhhhhhhh, kenapa kau harus muncul? Untuk apa kau datang sepagi ini?" Tanyaku bingung.
"Aku akan keapartmentmu agar kau bisa berangkat kekantor denganku nanti" Jawabku.
"Bukankah aku tidak memintamu menjemputku?"
"Ya memang. Tapi tidak ada salahnya bukan?"
"Yeong Ju" Ucapku sedikit merengek.
"Kalau begitu kau antar aku ke kantor Lee Donghae sekarang!!" Pintaku.
"Untuk apa?"
"Untuk apalagi kalau bukan untuk bertemu dengannya"
"Sampai kapan kau akan seperti ini" Tanyaku sedikit khawatir.
"Sampai aku mendapatkan Lee Donghae. Oiya, dulu kau pernah bilang kau sedang dekat dengan seorang wanita, kau bilang kau juga akan mengenalkan wanita itu kepadaku. Kapan kau akan mengenalkannya kepadaku?" Tanyaku menoleh kearahnya.
"Mwoo???????????????"
"Ishhhh kau pernah bilang itu kepadaku"
"Hahaaa iya iya aku ingat, aku pasti akan mengenalkannya kepadamu. Tapi tidak sekarang" Akupun tersenyum menatapnya, bagaimana mungkin aku mengenalkan Ji eun kepada Lee Young Mi????--"
~~~~
"Sampai sini saja, kau akan menungguku atau segera ke kantor?" Tanyaku sambil membuka seat belt.
"Sudah kau masuk saja sanah"
"Baiklah" Akupun meninggalkannya sendiri.
~~~~
"Kau tidak perlu ke kantor hari ini, istirahatlah dirumah"
"------------------"
"Aku masih bisa menanganinya sendiri, jadwal hari ini hanya untuk menghadiri peresmian toko buku"
"------------------" *Bip* pembicaraanpun berakhir.
"Sepertinya aku mengenali suara itu" Akupun mencoba mencari sumber suara. "Donghae"
Seketika akupun menoleh "Arghhhhhh mau apalagi yeoja stress itu, kenapa pagi-pagi sekali dia sudah datang kesini hahhh, dimana penjaga-penjaga itu??????????????"
"Kemarin aku kesini untuk menemuimu tapi sekretaris ayahmu bilang kau baru saja keluar. Apa kau sudah sarapan?" Akupun mencoba menggandengnya.
"Heyy apa-apaan kau ini. Lepaskan!!" Akupun menepis tanganku.
"Sebaiknya kau sarapan dulu, ada tempat sarapan yang enak, maukah kau sarapan denganku??"
"Berhentilah mengikutiku, aku akan ketoilet. Kau masih mau mengikutiku hahhh????"
"Yasudah aku akan menunggumu disini"
"KAUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU!!!!" Yeoja stress ituuuuuuuuuuuuuuuuuu, baru saja aku merasa bebas darinya setelah seharian kemarin ada seseorang yang menghiburku, tapi kenapa yeoja ini harus datang merusak suasana hatiku hahhh????????????? "Kenapa kau masih disini juga??" Tanyaku kesal.
"Bukankah sudah ku bilang aku akan menunggumu? Oiya dimana sekretaris menyebalkan itu?" Akupun mencoba melihat kesetiap sudut kantor, tapi sepertinya sekretaris itu tidak ada.
"Tidak sadarkah kau jika yang menyebalkan itu adalah kau" Akupun meninggalkannya.
"Donghae, tunggu akuu" Ucapku aegyo. "Sekretarismu tidak masuk?" Tanyaku ketika memasuki ruangan sebelum memasuki ruangan Donghae.
"Dia sedang sakit, aku menyuruhnya beristirahat dirumah. Dan kau harus mengerti, dia itu juga kekasihku!!!!"
"Oh baguslah kalau dia tidak datang, ya aku tau. Tapi kupastikan kalian tidakk akan lama berpacaran" Ucapku acuh.
"Terserah kau saja, aku sudah lelah menanggapi yeoja stress seperti kau" Akupun segera keluar ruangan. "Kau masih mau mengikutiku?"
"Kalau iya lalu kenapa?"
"Kalian, suruh dia keluar!!" Ucapku kepada penjaga-penjaga yang tadi aku suruh sekretaris Chang segera datang melalui sms.
"Heyyy mau apalagi kalian hahhhh?" Akupun mencoba melepaskan genggaman mereka. "Lepaskan aku!!! Donghae tungguuuuuuuuuuuuuuuuu!!!"
"Kepala sekretariat, aku akan menghadiri undangan peresmian toko buku, setelah itu aku langsung menemui sekretaris Ji eun untuk menjenguknya, jadi kemungkinan aku tidak kembali kekantor" Ucapku.
"Kau benar mempunyai hubungan khusus dengan sekretaris Ji eun?" Tanya kepala sekretariat, tapi Donghae tidak menjawabnya.
"Lee Donghae tunggu aku!!!" ~~ "Cepat kalian lepaskan, apa kalian fikir ini tidak sakit hahhhh???????????????"
~~
"Bukankah itu Lee Donghae? Lalu dimana Young Mi? Kenapa Donghae tidak bersama Ji eun?" Akupun mencoba melihat pintu keluar kantor lebih tegas.
~~
"Apa kau melihat Donghae lewat sini?" Tanya Young Mi tiba-tiba.
"Aku hanya melihatnya keparkiran, setelah itu aku tidak memperhatikannya" Jawabku.
"Aishhhhh kau ini"
"Ada apa dengan tanganmu, apa Donghae menyakitimu?"
"Tidak, tidak sama sekali" Ucapku singkat.
"Kita harus segera kekantor, ayahmu sudah meneleponku" Ucapku, lalu kamipun sesegera mungkin berangkat kekantor.
~~


#Donghae
"Apa kau dirumah?" Tanyaku ketika seseorang mengangkat panggilanku ditelepon.
"----------------------"
"Toko roti? Jadi kau tidak istirahat dirumah?"
"----------------------"
"Baiklah aku akan kesana"
"----------------------"
"Ne, nanti aku akan menghubungimu kembali, ingin bertemu denganmu saja" Akupun menutup teleponnya segera.
"Ingin bertemu dengan nunanya? Dia bilang diSeoul dia tidak mempunyai saudara? Yasudahlah hanya dia dan Tuhan yang tau --" "
~~
"Aku sudah sampai, bisakah kau keluar sebentar" Ucapku lagi-lagi ditelepon, tapi tiba-tiba saja dia menutup teleponnya.
"Untuk apa kau menemuiku?" Tanyaku bingung.
"Wajahmu pucat sekali" Ucapku menatapnya dekat sekali.
"Heyy kau, mau apa kauuu" Akupun mendorong wajahnya.
"Tidak bisakah pelan sedikit, kau fikir aku ini akan macam-macam denganmu hahh?"
(Author: Tuhkan oppa kan *AuthorKembaliNgedumel* oppa jangan macem-macem sama eonni!! Donghae: Aishh kau ini, aegyo *OppaMengelusKepalaAuthor* aku hanya mencintaimu chagi *OppapunTersenyumPenuhArti*)
"PARK JI EUNNNNNNNNNNNN" Ucap seseorang menghampiriku tiba-tiba.
"Eonniiiiiiii, aku sangat merindukanmu, bogoshippo" Akupun memeluknya erat.
"Whoaaa jadi ini yang eomma bilang kekasihmu" Akupun terseyum ramah menatapnya. "Aaaaaaa kau sudah besar ne, pintar sekali kau memilih kekasih. Tapi sepertinya aku pernah melihatnya" Ucapku menatap namja ini serius.
"Ishhh dia ini bukan kekasihku eonni" Akupun sedikit ngedumel ~ "Kenalkan ini Eun Soo eonni" Akupun mengenalkan eonni kepada Donghae.
"Senang bertemu denganmu nuna, aku Lee Donghae. Kau bisa memanggilku Donghae" Akupun tersenyum ramah dan sedikit membungkukan tubuhku.
"Lee Donghae?" Tanya nuna itu sedikit bingung.
"Dia ini Direkturku, bukankah kau dulu bekerja disana?" Tanyaku kepada eonni. "Direktur apa kau tidak mengenali kak Eun Soo?" Tanyaku menatap Donghae serius.
"Kau tidak perlu memanggilku Direktur jika diluar kantor seperti ini, aku tidak suka mendengar kau memanggilku seperti itu" Ucapku sinis, tidak bisakah dia lembut sedikit memanggilku????
"Ne ne ne aku ingat, kau anak Presdir" Akupun tersenyum lebar. "Dia tidak mungkin mengenaliku, waktu aku bekerja disana Donghae belum menjabat sebagai Direktur. Whoaaaa, aku tidak menyangka akhirnya kau tertarik juga dengan dunia bisnis seperti ini" Ucap nuna itu tersenyum antusias.
"Heyy kalian, kenapa kalian diluar seperti itu. Masuklah kedalam" Ucap bibi mengeluarkan sdikit badannya dari dalam.
"Ne eomma, sebaiknya  kita mengobrol didalam saja" Ucap nuna itu, kamipun masuk ke toko roti itu bersama-sama. "Kalian duduk saja disini ne, kau temani tamu specialmu ini" Ucap nuna meledek Ji eun.
"Eonniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii" Ahhh kenapa dia harus meledekku seperti itu.
"Jadi ini toko roti yang kau bilang kemarin" Akupun mencoba melihat kesekeliling.
"Heyy jangan memperhatikannya seperti itu, itu tidak sopan" Ucapku.
"Aku tidak pernah kesini, aku harus mengamati setiap interior yang ada, toko ini cukup menarik, lain kali aku bisa datang kesini lagi sepertinya" Ucapku yang kali ini mulai menatap kearah bibi Park Ji Eun.
"Kau datang kesini lagi untuk menemuiku?"
"GR sekali kau, hampir setiap hari aku bertemu denganmu, aku kesini tentu untuk makan roti"
"Hahaa aku hanya bercanda, tapi jika kau ingin menemuiku, setiap hari libur aku pasti membantu bibi disini" Ucapku meledeknya :p
(Author: Eonniiiii *AuthorMelototEvil* Eonni: Ne ne ne, mianhae *EonnipunTertawaMeledek*)
"Sudah ku bilang aku kesini untuk makan roti"
"Hey kalian, apa yang kalian bicarakan kenapa seperti pasangan baru yang sedang bertengkar" Goda sang kakak lagi-lagi.
"Eonni, berhentilah meledek kami. Kami ini hanya partner kerja" Akupun mendengus kesal.
"Ini roti dan coffe hangat untukmu" Kakakpun menaruh makanan itu dihadapan Donghae. "Ji eun kau bisa ambil sendiri ne"
"Ahh curang sekali kau eonni"
"KEKEKEKEKEEE"
~~
"Kau mau langsung pulang?" Tanyaku.
"Ya, ini sudah hampir sore" Ucapku melihat arlojiku lalu melihat kearah luar caffe kecil ini. "Oiya, aku ingin mengembalikan ini" Akupun menyodorkan sesuatu untuknya.
"Hahaaaaa, ini bisa kau kembalikan padaku kapan saja, lagipula bukankah besok aku sudah masuk kerja lagi" Dasar, dia menemuiku hanya untuk mengembalikan bajuku yang dia pinjam kemarin sepulang dari panti, konyol sekali namja ini.
"Ya, aku takut saja jika kau ingin memakai baju yang ku pinjam ini"
"Ishhh ada-ada saja kau ini"
"Kau istirahatlah dirumah, sebaiknya kau pulang sekarang, wajahmu pucat, besok kau sudah harus masuk kerja, aku hanya mengijinkan kau libur 2 hari saja" Ucapku lalu segera memasuki mobilku.
"Iya, besok aku pasti masuk kerja. Gomawo kau sudah mengantarkan T-shirt ku" Akupun melambaikan bingkisan yang ada ditanganku.


#Ji eun
"Baju ini benar-benar wangi Lee Donghae" Akupun memasukan bajuku kelemari.
"Park Ji Eun, ini aku Eun Soo" Suara seseorang dari luar.
"Masuklah" Ucapku lalu menutup pintu lemariku dan segera menuju pintu depan rumahku.
"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya eonni memperhatikan setiap sudut ruangan yang hanya terdiri dari kamarku yang berada didekat televisi, lalu ada ruang santai (ruang tv), dapur dan kamar mandi.
"Ahhh membosankan sekali ruangan-ruangan ini, kita harus merubahnya atau mencatnya ulang" Ucap eonni seketika.
"Aku tidak ada waktu untuk itu" Akupun sedikit memelas,
"Dasar kau ini" Ucap eonni sedikit mendengus.
"Bagaimana keseharianmu di Jepang sana? Apa kau sudah mempunyai kekasih?" Tanyaku menggodanya.
"Ishhh kenapa pertanyaanmu menyebalkan sekali, kau ingin meledekku???" Ucap eonni sinis.
"KEKEKE, aku serius eonni. Berapa lama kau berlibur diSeoul?"
"Aku tidak seberuntungmu, aku masih single" Eonnipun sedikit menyesali nasibnya hahaa. "Aku selama 2 pekan ini akan berlibur disini. Ji eun bagaimana kau bisa berpacaran dengan Leee Donghae???" Tanya eonni serius.
"Bukankah sudah kubilang, dia itu bukan kekasihku -,-"
"Ahh kau ini, masih saja ingin menutupinya dariku" Eonnipun kembali menggodaku.
"Tapi, apa kau tau banyak tentang Donghae?" Tanyaku menggenggam tangan eonni.
"Maksudmu?"
"Apa kau kenal dengan gadis yang bernama Lee Young Mi? Gadis itu belakangan ini sering menemui Lee Donghae, tapi terlihat jelas jika Lee Donghae sangat membencinya" Ucapku serius. "Sepertinya Lee Donghae dicampakan oleh gadis itu sebelumnya"
"Lee Young Mi?" Akupun mencoba mengingatnya. "Dulu memang pernah Lee Donghae datang kekantor bersama dengan seorang wanita, penampilan wanita itu sangat menarik, dia juga cantik" (ada bayang-bayang mereka diatas kepala eonni "Lee Donghae dan Young Mi ketika masih pacaran")
"Ya itu sepertinya dia, gadis itu namanya Lee Young Mi. Tapi kenapa Lee Donghae tidak mengenalmu?"
"Jadi begini cerita yang ku tau" (Bayang-bayang itupun kembali muncul dan eonni mulai menceritakannya) "Donghae itu yang ku tau orangnya sangat keras, Presdir sangat menginginkan anak semata wayangnya bisa meneruskannya menjadi pemimpin diperusahaannya, tapi dia sama sekali tidak tertarik akan hal itu, Donghae sering datang kekantor tapi untuk menentang ayahnya agar semua fasilitasnya tidak disita karena dia tidak menuruti perintah ayahnya, dia kerap kali datang bersama seorang gadis, tapi gadis itu hanya menunggunya didepan mobil, dan aku rasa Presdir tidak mengenal gadis itu, karena memang gadis itu tidak pernah diajaknya masuk. Namun sekretaris Chang sering kali menghampiri Donghae kemobilnya untuk meminta Donghae menemui ayahnya kembali dengan sikap yang sedikit sopan, ya tapi itulah dia, dia orangnya sangat keras. Sampai suatu saat terdengar berita jika gadis itu ingin menikah dengan laki-laki lain karena sudah dijodohkan oleh ayah gadis itu"
"Jadi kalau sekretaris Chang ada kemungkinan mengetahui siapa kekasih Lee Donghae? Lalu apa gadis itu menikah?"
"Ya mungkin saja, yang ku tau gadis itu menikah dengan namja itu karena dia lebih memilih menuruti ayahnya. Mungkin dengan alasan karena laki-laki pilihan ayahnya mempunyai jabatan yang cukup untuk bisa menghidupkannya, Donghae saat itu hanya mengandalkan fasilitas ayahnya dan tidak hidup mandiri seperti yang kau lihat sekarang"
"Apa kau tau siapa laki-laki itu?" Tanyaku seriuss.
"Anni" Jawab eonni sangat singkat.
"Lalu kenapa sekarang Yeong Mi kembali mendatangi Donghae, bukankah dia sudah menikah?"
"Mungkin saja karena gadis itu tau jika Donghae sekarang sudah menjadi seorang Presdir, atau mungkin juga mereka itu sudah bercerai" ~~ "Aaaaaa kau cemburu ya? Kau bilang dia itu bukan pacarmu? Jangan-jangan kau menyukainya" Lagi-lagi eonni menggodaku dengan usil.
"Ishhhhhhh eonni, aku hanya penasaran ingin tau. Berhentilah menggodaku atau aku akan marah" Hiufssss, menyebalkan sekali.


*SKIP* One Month later *
#Yeong Ju (Remember)

Belakangan ini aku hampir tidak pernah bertemu dengan yeoja itu, sepertinya aku merindukannya --" "Masih ada waktu sepertinya untuk bisa menemuinya disana" Akupun segera beranjak untuk pergi kejalan menuju rumah Ji eun.
~~
"Heyy sedang apa kau disini??" Tanyaku ketika mendapati sesosok orang yang sudah tidak asing buatku.
"Ji eun, akhirnya aku bisa bertemu denganmu" Ucapku dengan penuh kesenangan.
"Kau menungguku disini?" Tanyaku bingung.
"Ya, sudah lama aku tidak bertemu denganmu. Kapan kau ada waktu untuk mengobrol denganku"
"Ishhh kau ini, konyol sekali. Apa kau begitu ingin bertemu denganku?"
"Ya, seperti itulah"
"Dasar kau, selalu saja membuatku merasa aneh"
"Aneh? Maksudmu?" Tanyaku bingung.
"Maksudku? Apa maksudku hihihii, abaikan saja ucapanku tadi hehe"
"Bolehkah aku mengantarmu ke kantor hari ini? Aku berharap kau tidak akan menambah pengalamanku ditolak untuk mengantarmu" Ucapku sedikit memelas.
"Hahaaa kau ini, baiklah, kau bisa mengantarku" Akupun ternyum menatapnya, seketika Yeong Ju langsung membukakan pintu mobilnya untukku.
"Nanti sore biar aku menjemputmu ne" Ucapku menoleh kearahnya.
"Menjemputku? Oiya ponselku tertinggal saat kecelakaan waktu lalu, jadi aku terpaksa menggantinya, apa aku boleh meminta nomer ponselmu?"
"Tentu boleh, kau harus menghubungiku ketika pulang kerja nanti. Kau harus menemaniku minum coffe"
"Itu namanya pemaksaan huhhh"
"Biarkan saja, kau selalu saja menolak tawaranku, karena belakangan ini kita jarang bertemu, jadi kau harus mengiyakan tawaranku"
"Ne ne ne baiklah" Akupun mengangguk sambil tersenyum.
"Bagaimana hubunganmu dengan Lee Donghae?"
"Hubunganku? Hubungan apa maksudmu?" Tanyaku bingung.
"Apa sifatnya kepadamu masih seperti monster?" Candaku.
"Haha kau ini, apa kau tau? Dia sekarang sudah mulai baik padaku" Akupun tersenyum lepas, seketika kebersamaan aku dengannya dipanti kembali terlintas.
"Jeongmal? bagaimana bisa?" Tanyaku serius.
"Aku sendiripun tidak mengerti hihii" Akupun tersenyum menoleh kearahnya. "Hey sudah sampai, aku turun kalau begitu. Gomawo karena sudah mengantarku" Akupun segera turun dari mobil.
"Hmm baiklah, aku akan menjemputmu nanti" Lambaiku.
"Ne, joshimhaseyo" Akupun membalas lambaian tangannya.


#Donghae
"Donghae, kenapa belakangan ini kau terlihat sibuk sekali" Tanya ayah, tapi Donghae tidak menjawab. "Bagaimana dengan Young Mi?" Tanya ayah lagi, tapi Donghae tetap tidak menjawab. "Ji eun? Apa hubunganmu dengannya baik-baik saja?" Tanya ayah sekali lagi, tapi kali ini Donghae menoleh.
"Ayahh, kenapa pertanyaanmu banyak sekali???" Jawabnya bingung dan sedikit kesal.
"Salahmu karena tidak menjawab pertanyaan ayah, ajaklah Ji eun makan malam bersama nanti" Ucap ayah mengagetkan Lee Donghae.
"Mwo?" Seketika aku yang sedang minumpun tersendak. "Makan malam?"
"Ne, makan malam" Jawab ayah mengangguk dengan wajah yang bersungguh-sungguh.
" Ahh tidak-tidak" Jawabku secepat mungkin.
"Kenapa tidak?" Tanya ayah bingung.
"Sudahlah aku berangkat, ayah tidak akan kekantor hari ini?" Tanyaku sambil berlalu.
"Heyy bocah tengik, ayahmu ini seriussssssssssssssss" Ucap ayah kesal.
"Ayah tidak boleh memanggilku sembarangan seperti itu" Jawabku dari mobil.
"Aishhhh dasar anak itu, tidakkah dia ingin menghabiskan waktu bersama dengan ayahnya hahhhh???" Ucap ayah menggelengkan kepalanya heran.
~~~~~
"Apa gadis itu datang kesini pagi ini?" Tanyaku ketika memasuki ruanganku.
"Kau baru datang?" Tanyaku bingung. "Maksudmu Young Mi?" Tanyaku.
"Ne yeoja stress yang seringkali datang untuk membuang-buang waktuku" Ucapku ketus. "Ayah menyuruhmu datang kerumahku untuk makan malam" Ujarku lalu segera keluar ruangan.
Mwo? Jeongmal? Presdir mengundangku makan malam bersama? Apa dia masih mengira aku ini adalah kekasing Direktur? "Direktur? Kau mau kemana, ada beberapa dokumen yang harus kau tanda tangani" Ucapku sedikit berteriak. "Direktur" Panggilku mengejarnya.
"Sekretaris Ji eun, kau disuruh keruangan Presdir" Ucap sekretaris Chang menghampiriku, akupun sesegera mungkin menuju ruangan Presdir. "Direktur" Panggil Direktur Chang sambil mengejar Donghae. "Kau disuruh keruangan Presdir, sekretaris Ji eun ada disana" Ucapnya memberhentikan langkah Donghae.
"Mwo? Kenapa Ji eun bisa ada disana? Lalu untuk apa ayah memanggilku?" Tanyaku bingung. "Ini, kau ambilkan ponselku dimobil" Suruhku sambil melempar kunci mobilku, akupun segera keruangan ayah. "Hey untuk apa kau disini" Tanyaku yang mendapati Ji eun diruangan ayahku.
"Heyy sopanlah sedikit terhadap wanita, kau tidak boleh memperlakukan kekasihmu seperti itu" Ucap ayah membuatku kaget, wajah Ji eun pun berubah seketika. "Sekretaris Ji eun, datanglah kerumah nanti malam untuk makan malam" Ayahpun menatap Ji eun serius. "Dan kau Lee Donghae, kau harus menjemputnya. Jangan kau biarkan dia datang sendirian kerumah" Ucap ayah ketus menatapku.
Aishhh apa-apaan ayahku ini, apa dia benar-benar ingin makan malam bersama Ji eun??? o.o "Tapi"
"Sekretaris Ji eun kau bisa keluar sekarang" Ucap ayah memotong pembicaraan Donghae.
"Ayahhhhhh, kau ini. Kenapa memaksaku untuk mengajaknya makan malam dirumah hahhhh?"
"Ayah ingin menyaksikan kalian berdua bersama-sama" Ucap ayah tersenyum, entah apa arti dari senyumannya itu, menyebalkan sekali.
"Yasudahlah" Akupun segera keluar dari ruangan ayah. "Aku akan menjemputmu jam 7 malam nanti" Ucapku ketika berada dibelakang Ji eun. Ji eunpun menoleh seketika.
"Tapi, untuk apa Presdir mengundangku makan malam" Tanyaku bingung.
"Ikuti saja permintaan ayahku" Ucapnya menduluiku, ishhh namja itu, sikapnya aneh sekali, suka berubah-ubah.


#Young Mi
"Hey kau mau kemana?" Tanya Yeong Ju.
"Ini sudah jam makan siang, aku akan keluar untuk makan siang" Jawabku.
"Ne baiklah"
~~~~
"Kau tidak lapar?" Tanya Donghae.
"Anni" Jawabku singkat.
"Heyy kau tidak perlu khawatir, aku yang akan membayarnya" Ucapku menatapnya sambil mengunyah sedikit demi sedikit makanan yang ada dimulutku.
"Hahaa iya aku tau, tapi aku benar-benar sudah kenyang"
"Yasudahlahlah" Akupun kembali fokus dengan makananku.
~~~~
"Donghae???? Kebetulan sekali kau ada disini, jadi aku tidak perlu repot-repot menemuimu disana" Ucapku yang terkejut melihat Donghae ada direstaurant yang aku kunjungi untuk makan siang.
"Aishhhh kenapa orang ini ada dimana-mana hahh????" Ucapku mendengus kesal. "Heyy ini tempatku, kau bisa cari tempat lain"
"Hey kau, kau tidak melihat ada aku disampingmu hahhh?" Ucap Ji eun tiba-tiba. "Apa kau tidak punya sopan santun, permisipun tidak, ini sudah ada yang mengisi, seharusnya kau tidak duduk disini" Donghaepun sedikit terkejut mendengar Ji eun berbicara.
"Heyy apa kau ingat? Dulu kita itu sering sekali makan siang bersama ditempat makan yang setiap harinya berbeda-beda" Akupun mulai mengingat kebersamaanku dengannya dulu. "Aku selalu menyuapimu karena kau memintanya" Lalu akupun tersenyum puas.
"Membosankan sekali" Ucap Ji eun, seketika Donghae pun menatapnya.
"Berhentilah berbicara, kau akan merusak mood ku" Ucap Donghae menatapnya kesal.
"Apa kau ingin aku menyuapimu lagi?" Tanya Young Mi antusias.
"Heyy kauuu, sudah kubilang, berhentilah berbicara!!!! Semua itu sudah ku kubur dalam-dalam dan aku tidak akan mau untuk menggalinya kembali"
"Lee Donghae??" Ucapku kaget.
"Kau tidak bisa memaksaku untuk mengingat-ingat itu semua" Ucapku lalu segera menarik Ji eun keluar restaurant, Ji eun pun menurut seketika.
"Donghae tunggu aku" Young Mi terus mengejar Donghae keluar, bahkan ketika Donghae memasuki mobilnya, Young Mi sesegera mungkin menahan Donghae. "Aku sungguh masih mencintaimu" Ucapku. "Gadis itu, aku tidak perduli entah ia kekasihmu atau bukan. Aku tidak akan mungkin membiarkannya menempati posisiku dihatimu"
"Kau tidak bisa memaksanya untuk bisa kembali mencintaimu" Ucap Ji eun bingung, Donghaepun menatap Ji eun seketika.
"Aku benar-benar sudah tidak mencintaimu lagi, sudah ada orang lain dihatiku saat ini" Ucap Lee Donghae berat, bayang-bayang saat mereka bersamapun merasuk seketika. "Arghhhhhhhhhhhhhh" Donghaepun meronta. "Cepat kau masuk kemobil" Perintah Donghae kepada Ji eun, tapi lagi-lagi Young Mi menahan Dongha untuk masuk ke mobil.
"Ku mohon, kau benar-benar tidak ingin memberikan kesempatan kedua untukku? Aku akan melakukan apapun untukmu" Pintaku tersenyum lirih.
Donghaepun mulai bersandar dimobilnya sambil memegang keningnya. "Aku tau kau sudah bercerai, tapi aku sudah benar-benar berhasil melupakan semua itu, keadaan itu idak akan mungkin bisa kembali lagi, jadi berhentilah menggangguku" Akupun menghela nafas panjang, dan memasuki mobil lalu berlalu dengan cepat.
"Lee Donghae tunggu aku, aku lebih-lebih segalanya dari yeoja itu" Teriakku. "DONGHAEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE, aku tidak perduli apapun ucapanmu, aku hanya mencintaimu, AKU MENCINTAIMU LEE DONGHAEEEEEEEE" Suara lirih dan tangiskupun pecah saat itu juga.
~~~~
"Mauuu apa kau meneleponku hahhh, aku hanya menginginkan LEE DONGHAE" Ucapku terbata-bata.
"Lee Young Mi, ada apa denganmu? Kau kenapa? Apa kau baik-baik saja? Kau dimana sekarang?" Ucap Yeong Ju penuh tanya ditelepon.


To be continue (Chapter 41-49)
(@fitriyaidul "AIJENA")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar