Senin, 27 Agustus 2012

SCANDAL OFFICE LOVE (Chapter 11-20)

Scandal Office Love (Chapter 11-20)

#Donghae
Dia cukup cerdas menjadi seorang sekretaris tanpa pengalaman sebelumnya, dia membuat dan menyusun dokumen-dokumen ini dengan baik. Ahhhh untuk apa aku memuji pekerjaannya??? Dia sudah membuatku kesal hari ini. "Kauuuuuuuuuuuuuuuu, apa-apaan kau ini????" Ucapku dalam perjalan kembali ke kantor.
"Silahkan saja jika kau ingin marah denganku" Ucapku menantangnya.
Siallll, dia tidak takut denganku hahhh? "KAAAUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU??!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" Ucapku lalu mempercepat kecepatanku.
Apa-apaan orang ini? Dia ingin MENCELAKAIKU hahhh? Sepertinya dia memang benar-benar  sudah gilaaaaaaaaaaaa. "KAU INGIN MENCELAKAIKU HAHHHHHH???" Ucapku kesal. Dia sama sekali tidak memperdulikan ucapanku, arghhh sakit sekali. Meskipun sudah menggunakan seat belt, ternyata itu tetap membuatku terpontang panting kesana kemari.
~~~
"Whoaaa, sepertinya kau orang baru. Aku tidak pernah melihat kau sebelumnya" Ucap seseorang tiba-tiba.
"Ayahh??" Ucapku kaget, bukankah ayah masih harus beristirahat dirumah? Ya ayah memang harus beristirahat dirumah karena ayah tiba-tiba saja jatuh pingsan ketika sepulang dari kantor 3 hari yang lalu. Dokter bilang ayah terkena anemia atau darah rendah, dan ayah harus istirahat dirumah selama seminggu. Tapi kenapa ayah sudah masuk hari ini???? "Dia adalah sekretarisku" Jawabku singkat.
"Park Ji Eun imnida" Ucapku tersenyum dan sedikit membungkukan tubuhku. Jadi ini adalah Presiden Direktur yang juga ayah Lee Donghae, sepertinya ayahnya Lee Donghae orang yang sangat ramah. Tidak seperti anaknya yang sedikit tidak tau sopan santun.
"Ne ne ne, ayah sudah tau sekarang. Jadi ini sekretaris yang ternyata adalah kekasihmu" Ucap ayah memandangin Ji Eun dengan penuh senyum.
Apa maksud ayah memandanginya seperti itu hahhhh??? "SEKRETARISSSSS CHANGGGGGG" Ucapku kesal, ya ini karena laporan dari sekretaris Chang. Arghhhhh, dia hanya menunduk takutttttt. Sialllll.
"An anni Presdir, aku buk.........................." Belum aku menyelesaikan ucapanku, tapi lagi-lagi namja menyebalkan ini memotong ucapanku dengan pernyataan yang sangat konyol, arghhhhhhhhhhhhhhhhhhh.
"Ne dia memang kekasihku" Jawabku acuh.
"Ya, ayah senang mendengarnya. Ayah tidak akan menentang hubungan kalian, hanya saja kalian harus menjaga sikap kalian ketika berada dikantor" Ayah berlalu dengan senyum yang terlihat sangat puass. "Kau bisa lihat itu sekretaris Chang, anakku sudah mempunyai kekasih. Gadis itu sepertinya gadis baik-baik. Kau pantau mereka ne"
"Siap Presdir" Ucap skretaris Chang tunduh.
"Kauuuu? Kenapa kau juga bilang aku ini adalah kekasihmu didepan Presdir? Apa kau sudah gila? Kalau aku dipecat bagaimana?" Ujarku kesal.
"Kau tidak perlu khawatir, kau bekerja untukku" Jawabku ketus.
Apa? Enak saja, aku bekerja untuk kebutuhanku dan untuk perusahaan ini. Bukan untuknya, dia memang benar-benar sudah gila. Setelah ini siapa lagi yang dibohongi dengan pernyataan palsunya. AKU INI BUKAN KEKASIHNYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA :(
"Setelah ini apalagi jadwalku?" Tanyaku ketika kami sampai diruang kerjaku.
"Setelah ini tidak ada lagi, tapi jam 7 malam nanti kau diundang makan malam oleh Presdir Lee Ji Soo"
Mwo??? Lee Ji Soo????? Kenapa jadwal ini aku tidak tau???? Lee Ji Soo ini bukankah ayah Lee Young Mi??? "Coba aku liat jadwalnya" Aku pun merampas jadwal kerjaku dari tangannya dan kemudian pergi keruang sekretariat.
"Direktur, kau mau kemana?" Ada apa lagi dengannya?
~~~
"Apa benar ada jadwal makan malam dengan Presdir Lee Ji Soo?" Tanyaku kepada kepala kesekretariatan.
"Ya Direktur Lee Donghae"
"Bukan Young Mi yang memintanya?" Tanyaku curiga.
"Ini undangannya, undangan ini dikirim kira-kira 3 minggu yang lalu. Sekretaris Presdir datang mengantarkan undangan ini. Aku menyusun pertemuannya malam ini karena permintaan beliau, dan kebetulan kau tidak ada jadwal penting malam ini"
"Baiklah" Hahhh mudah-mudahan ini memang undangan dari ayahnya bukan dari putrinya!!!


#Ji eun
Ada apa dia meneleponku malam-malam. Mwo? Aku lupa, hari ini Direktur ada acara makan malam dengan Presdir Lee Ji Soo --" "Hahhh, tunggu sebentar?" Jawabku ketika mendengar ada yang mengetuk pintu rumah. Apa itu bibi?
Ahhh lama sekali yeoja ini, apa dia lupa jika malam ini ada makan malam dengan Presdir? Sebenarnya aku sendiri malas sekali datang ke acara itu, tapi ini adalah bagian dari jadwal kerjaku :o "Kenapa kau lama sekali?" Tanyaku ketika yeoja ini membuka pintu.
"Direktur? Kau?" Ucapku kaget. "Dari mana kau tau rumahku?"
"Kenapa kau belum siap juga? Kita akan telat jika seperti ini?"
"Tunggu sebentar, kau bisa menungguku 5 menit!!" *DUKKKK* Aku pun menutup pintu tanpa sengaja.
Mwo? Apa-apaan dia? Harusnya dia menyuruhku masuk dan menunggunya didalam. Aku ini Direkturnya, sekretaris macam apa dia ini????? *knock knock knock* "Cepatlah sedikit, harusnya kau menyuruhku masuk!!" Ucapku cukup kencang.
Arghhhh bisakah dia sabar sedikit? Aku juga sudah buru-buru. "Bisakah kau pelan sedikit hahhh?" Ucapku kesal sambil membuka pintu.
"Ayo cepat!!" Akupun menariknya.
"Heyy kauuuu" Aku melepaskan genggamannya. "Apa kau tidak lihat jika aku sedang memakai sepatuku??" Arghhhhh rasanya aku ingin sekali memarahinya, biar bagaimanapun dia juga tidak ingin rekan kerjanya melihatku berpenampilan buruk. Bisakah dia menghargaiku sedikit?? Belum seminggu aku bekerja disana tapi semua yang terjadi sudah membuatku hampir mati berdiri.
"Bukankah aku sudah bilang jika aku tidak suka sesuatu yang lambat?" Ucapku tanpa memperdulikannya.
"Kau? Apa kau ingin sekretarismu terlihat buruk didepan rekan kerjamu???!!!!" Hahhh, sekarang dia hanya diam, menyebalkan sekali.
~~~
"Apa ada dokumen khusus yang harus dibawa?" Tanyanya ketika kami sudah masuk kemobil.
"Sepertinya tidak, mereka yang akan menawarkan kerjasama. Aku sudah membawa beberapa dokumen agar bisa menarik perhatian mereka" Ucapku.
"Tidak perlu. Jika mereka ingin menawarkan kerjasama, aku tidak akan mau menerimanya" Ucapku acuh. Aku bisa membayangkan hal apa yang akan terjadi jika aku terikat kontrak kerjasama dengan perusahaan itu.
Kenapa dia sombong sekali? Memutuskan sesuatu tanpa pikir panjang, apa dia tidak takut Presdir akan marah jika mengetahui cara kerjanya yang seperti ini??? "Baiklah" Jawabku singkat. "Kita telat 8 menit" Ucapku ketika kami sampai diarea parkir.
"Cepatlah" Ucapku meninggalkannya yang masih berdiri didepan mobil, sepertinya ada masalah dengannya, ahh apa peduliku!!
"Kauuu, tunggu aku sebentar!!" Ucapku segera berlari kearahnya.
"Disana Direktur, sepertinya itu adalah Presdir Lee Ji Soo" Ucapku menunjuk kesalah satu meja makan.
Benar, itu memang ayah Lee Young Mi. Beruntunglah aku kali ini karena ini benar-benar acara makan malamku dengan Presdir Lee Ji Soo. "Kau, kau harus bersikap manis kepadaku kali ini. Aku tidak akan mengenalkanmu sebagai sekretarisku, cepat kau masukkan dokumen itu ketasmu" Ucapku sebelum kami sampai dimeja makan.
Apa maksudnya? Tidak memperkenalkan aku sebagai sekretarisnya? "Maksudmu?" Tanyaku  tidak mengerti --"
Aku sedikit tersenyum dan mumbungkukan tubuhku lalu segera duduk diikuti dengan yeoja ini.
"Lee Donghae?  Aku kira kau tidak akan datang, senang karena akhirnya bisa bertemu denganmu" Ucapnya. "Siapa ini? Apa dia?"
Whoaaaa, kenapa kau menginjak kakiku? Aku menatapnya kesal. Akupun membungkukan tubuhku seketika lalu tersenyum. Hahhh menyebalkan sekali kau ini, kenapa kau menginjak kakiku, kau fikir ini tidak sakit hahhh? Kau menyuruhku bersikap manis tapi  kau sendiri meremehkanku ~ Akupun tersenyum lalu segera berjabat tangan dengannya.
"Gadis ini adalah kekasihku" Ucapku, dan Ji eun tersenyum kali ini. Sepertinya dia mengerti apa yang harus dilakukan.
Siapa sebenernya Presdir Lee Ji Soo, kenapa dia memperkenalkan aku sebagai kekasihnya dihadapan orang ini? Ahh aku sudah sangat pusing dengan permasalahan yang satu ini. "Mianhae, aku pamit ketoilet sebentar" Ucapku ditengah-tengah pembicaraan, tapi sepertinya ada yang akan memarahiku setelah ini.
"Whoaaa, ada apa denganmu?" Tanya Presdir. "Sepertinya kau terlihat sedikit kurang enak badan" Ucapnya berhasil mengagetkanku.
"Anni, aku permisi sebentar" Ucapku. Apa aku terlihat pucat? Tapi aku merasa aku baik-baik saja. Mungkin aku agak sedikit lelah.
Apa dia benar-benar tidak enak badan? Tidak bisakah dia duduk disini sebentar? Sekretaris itu memang tidak bisa diandalkan.


*Skip * #Lee Young Mi
*One week later*

"Lee Donghae, satu minggu tidak bertemu denganmu itu sangat menyiksaku" Ucapku berhasil mengagetkannya.
"Kau? Kenapa lagi-lagi kau ada disini tiba-tiba" Ucapku terkejut.
"Aku sangat merindukanmu, maaf jika 1 minggu ini aku tidak menemuimu. Aku berlibur ke Amerika 1 minggu kemarin" Akupun memeluknya, tapi lagi-lagi dia mengacuhkanku.
"KAUUUUUU" Aku sesegera mungkin melepaskan pelukannya, tapi lagi-lagi dia memelukku. "APA KAU TAU INI ADALAH KANTOR?"
"Aku tidak perduli" Ya aku tidak perduli meskipun ini dikantor dan sekalipun ada sekretaris itu. Tapi tiba-tiba saja ada yang masuk keruangan ini.
"Direktur harus segera menandatangani dokumen ini" Ucapku segera keruangannya, TAPIIIIIII? Arghhhhhhh, apa yang baru saja aku lihat? Kenapa aku harus melihat adegan yang memalukan seperti itu?? apa-apaan mereka berbuat seenaknya didalam kantor. Apa mereka tidak bisa menjaga sikap? Benar-benar memalukan.
"PARK JI EUN, tunggu aku. Ini  tidak seperti yang kau bayangkan" Ucapku dan segera meninggalkan yeoja stress ini. Ji eun pasti menganggapku melakukan sesuatu dengan yeoja stress ini. Arghhhhhh, kemana gadis yang satu itu.
Yeoja itu, kenapa harus muncul dihadapanku? Menggangguku saja, apa Donghae benar-benar mencintainya? sampai-sampai dia mengejar yeoja itu. Aku harus segera mengejarnya!!!
 "APA KAU SUDAH GILA, DIA AKAN SALAH PAHAM KARENA SIFATMU TADI" Ucapku kesal. "CEPAT USIR DIA DARI SINI!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" Ucapku kepada penjaga-penjaga diloby kantor.
"HEYY APA KALIAN TIDAK TAU AKU INI SIAPA? AKU AKAN ADUKAN KALIAN KEPADA AYAHKU" Arghhhhhh. "LEPASKAN AKU, AKU BISA PERGI SENDIRI" Ucapku lalu meninggalkan tempat ini segera. "SIALLLLL!!!!!!!!!!!!!! Kenapa lagi-lagi aku harus dipermalukannya didepan umum. Dia mengabaikanku hanya karena yeoja tidak bermutu seperti itu" Akupun mempercepat laju kendaraanku
~~~~
"Ada apa denganmu?" Ucap seorang namja menghampiriku. "Darimana saja kau?"
"Aku benci ini semua" Ucapku melempar tasku kesofa diruanganku"
"Hey ada apa sebenarnya denganmu?" Tanyaku heran.
"Apa kau tau? Dia lagi-lagi mempermalukanku hanya karena gadis itu" Jawabku kesal.
"Dia? Apa yang kau maksud adalah Lee Donghae?
"Ya, siapa lagi jika bukan Lee Donghae" Jawabku masih dengan nada kesal. Lain kali hal seperti ini tidak akan ku biarkan terjadi, dipermalukan didepan umum. "Kita lihat saja apa yang terjadi dengan yeoja itu setelah ini"
Mwo? Apa? Apa yang dia maksud adalah Ji eun? Apa yang  akan dia lakukan terhadap Ji eun? Aku harus mengawasi apa yang dilakukan Young Mi, dia tidak boleh mencelakai Ji eun.


#Donghae
Arghhh kenapa yeoja itu cepat sekali. Aku mencoba mencarinya sampai keluar kantor, tapi yeoja itu tetap tidak ada, kemana sebenarnya gadis itu? Aku berdiri didepan pintu masuk kantor dan mencoba melihat kesetiap sudut berharap aku mendapati sosok yeoja itu. "Heyy apa kalian melihat sekretarisku?" Tanyaku kepada setiap orang yang lewat dihadapanku. Kenapa tidak ada yang melihatnya. "TOILET" Ucapku seketika.
Kenapa aku harus melihat pemandangan yang seperti itu "MENJIJIKAN" Ucapku lalu segera membasuh mukaku dengan air. Tapi kenapa aku benci sekali melihat gadis itu memeluknya dan menggodanya mesra? Ahhh apa yang aku pikirkan sekarang? Aku harus segera kembali. Lagi pula Donghae tidak sama sekali meresponnya.
Aku menghentikan langkahku sebelum sampai ditoilet wanita. Aku bingung harus bagaimana ketika mendapati yeoja itu tengah berjalan dihadapanku, dia menatapku biasa saja seperti tidak ada yang dia lihat sebelumnya. Tapi kenapa tiba-tiba aku bersikap seperti ini? Bukankah dia itu hanya sekretarisku?
"Kau ingin masuk ke toilet wanita?" Tanyaku seakan-akan aku tidak melihat kejadian apapun sebelumnya. Tapi setiap kali kejadian itu terlintas diotakku, entah kenapa aku sangat ingin memarahi yeoja itu, juga Donghae.
"An anni" Jawabku gugup. "Dokumen apa yang ada ditanganmu itu?" Tanyaku bingung karena harus bagaimana.
"Kau harus menandatangani ini, ini dokumen persetujuan kontrak kerja dengan JNI" Ucapku memberikan dokumen yang sedari tadi ingin ku berikan kepadanya.
"Aku tidak ingin kau salah paham dengan apa yang baru saja kau lihat" Ucapku ragu. Ommona, kenapa aku takut sekali dia marah kepadaku :o memangnya siapa gadis ini, apa perduliku...
"Anggap saja aku tidak melihatmu, aku hanya tidak biasa melihat kejadian seperti itu" Ucapku bingung. "Cepat kau tanda tangani dokumen itu!" Ucapku ketika sampai diruangan.
"Ya aku tau" Jawabku acuh.
Menyebalkan sekali orang ini, kenapa ada orang yang mempunyai sikap aneh seperti dia?


*Skip* #Yeong Ju
2 hari aku tidak bertemu dengan gadis itu, sepertinya aku merindukannya. "Young Mi, aku tidak boleh membiarkannya melakukan hal yang tidak seharusnya dia lakukan. Kenapa dia jadi jahat seperti ini?"
~~~~~
"JI EUN" Ucapku ketika melihat seorang yeoja yang sedang menyebrang jalan. Akupun mempercepat laju mobilku lalu berhenti tepat dihadapannya.
"Yeong Ju. Kenapa kau bisa ada disini?" Tanyaku kaget.
"Aku akan ke kantor" Ucapku. "Naiklah aku akan mengantarmu" Ucapku sambil tersenyum.
"Kau tidak perlu mengantarku" Jawabku.
"Apa kau tidak takut telat jika jam segini masih menunggu bus?" Tanyaku. "Kau itu harus tiba dikantor lebih dulu sebelum Direkturmu sampai" Ucapku lalu segera turun untuk membukakan pintu mobil. "Kau tidak boleh menolaknya kali ini, kau sudah 2 kali menolak untukku antar pulang"
"Ahh kau ini. Baiklah" Akhirnya aku diantar oleh Yeong Ju kali ini. Dia selalu saja tiba-tiba muncul, apa dia sudah memiliki kekasih? "Babo, bodoh sekali aku ini" Ucapku.
"Mwo? Ada apa denganmu?" Tanyaku yang mendengar ucapannya  barusan.
"Anni" Ucapku seketika --"
"Sepertinya kita sudah sampai" Ucapku lalu segera keluar untuk membukakan pintu mobil.
"Gomawo" Ucapku. "Terimakasih untuk tumpanganmu hari ini ^^"
"Kau hati-hati didalam. Direkturmu bisa memakanmu kapan saja" Ucapku meledeknya.
"Whoaaa kau ini, kau pikir dia monster" Akupun tertawa kecil. "Sampai jumpa, Joshimha ^^" Ucapku lalu melambaikan tangan sambil tersenyum.
Aku menatapnya dari kaca spion mobilku. Gadis itu masih terlihat meskipun tidak jelas. "Kenapa aku tidak menanyakan nomer ponsel yeoja itu?" Arghhhhhh. "Heyy bukankah itu mobil Young Mi? Kenapa dia........................" Akupun secepat mungkin berbalik arah, aku harus mengikuti Young Mi. "Mwo? Kenapa dia benar kesini? Tapi kenapa dia tidak masuk? Sepertinya aku harus keluar mobil dan segera mengawasinya dari dekat" Akupun memarkir mobilku tidak jauh dari tempatnya berhenti. "Apa yang akan dia lakukan?" Akupun memperhatikan pintu keluar masuknya karyawan di tempat Ji eun bekerja. "Bukankah itu Ji eun dengan Donghae?" Aku harus segera kembali kemobilku, sepertinya Young Mi akan mengikuti mereka. "Mereka berhenti" Akupun kembali keluar dari mobil untuk mendekat. "Mereka akan makan siang dicafe itu, cafe itu mempunya tempat parkir disebrang" Aku memutar otakku sedikit. "Tidak? Young Mi sepertinya akan melakukan hal ini. Kenapa dia bisa kebetulan mendapatkan moment seperti ini?"
~~~~
*Cittttttttttttttttttttt, Jeduggggg*
"SIALLLLLLL!!! SIAPA ORANG YANG BERHASIL MENYELAMATKANNYA?" Akupun membanting stirku, bodoh sekali!! Kenapa orang ittu harus menyelamatkannya. Apa Donghae juga ikut terluka? Aku harus segera menemuinya untuk memastikan apakah Donghae baik-baik saja!!
"Awwwwww sakit sekali" Ucapku merasakan sakit diseluruh tubuhku akibat terlempar.
"Ji eun? Apa kau tidak apa-apa??" Ucapku terbangun setelah tadi terhempas.
"YEONG JU?" Ucapku kaget, lalu segera menghampirinya. Dia yang menyelamatkan kami? "Yeong Ju apa kau baik-baik saja?" Tanyaku yang berusaha menopang kepalanya.
"Mwo? Yeong Ju?" Ucapku heran, akupun segera menghampiri Ji eun. Ini benar Yeong Ju, kenapa harus dia yang menyelamatkan kami? Sepertinya dia ingin menyelamatkan Ji eun lebih tepatnya. Ada hubungan apa sebenarnya diantara mereka? Kenapa Yeong Ju begitu perduli kepada Ji eun?
"Hey kau? Kenapa kau diam saja? Cepat bantu aku" Namja ini? Apa dia tidak melihat jika Yeong Ju terluka parah. "Kita harus segera membawanya kerumah sakit, cepat bantu aku" Perintahku!!
Arghhhh kenapa aku harus menolong orang ini hahhh????????? "Ji eun? Apa kau baik-baik saja?" Tanyaku khawatir.
"Kenapa kau malah menanyakan keadaanku? Cepat bantu aku, Yeong Ju terluka parah karena menyelamatkan kau dan aku" Kali ini aku sudah mulai marah terhadapnya.


#Donghae
"Sekretaris Chang, cepat kerumah sakit sekarang!!" Ucapku ditelepon dengan sekretaris ayah.
"-------------------------"
"Kerumah sakit saja sekarang, CEPAT!!" Ucapku lalu menutup teleponnya. "Gadis yang bersama laki-laki itu juga harus mendapatkan perawatan" Ucapku kepada seorang uisa yang mamasuki ruang dimana namja tidak penting itu dirawat. "Arghhh perih sekali" Ucapku sambil melihat sikuku yang terluka.
"Maaf nona, kami akan membersihkan lukamu sebentar" Ucap seorang perawat rumah sakit ini.
"Sungguh lukaku tidak apa-apa. Tolong kalian selamatkan orang ini dulu, aku ingin melihat orang ini segera sadar" Jawabku.
"Heyy kau, ikuti saja perintah suster itu. Kau juga harus mendapatkan perawatan" Ucapku dari luar ruang rawat.
Perduli apa namja itu, yang harus dikhawatirkan itu Yeong Ju. Bukannya berterimakasih karena sudah diselamatkan tapi malah bersikap tidak perduli melihat keadaan Yeong Ju yang belum juga sadar.
"Direktur Lee Donghae? Apa yang terjadi? Kenapa kau bisa terluka seperti ini?" Tanya seseorang mengagetkanku. "Suster tolong kau bersikan luka laki-laki ini" Ucapnya kepada seorang perawat.
"Hey tidak perlu" Jawabku menepis tangannya yang sepertinya ingin menuntunku.
"Tapi Direktur Hae, Presdir akan khawatir jika melihatmu terluka seperti ini. Lukamu harus segera dibersihkan agar tidak infeksi" Ucapnya, cerewet sekali orang ini. "Tolong, cepat kalian bersihkan luka Direktur"
"Yak tidak perlu memegangiku seperti itu" Ucapku risih. Setelah perawat itu membersihkan lukaku, akupun memutuskan untuk keluar sebentar. "Sekretaris Chang, kau jaga sekretaris Ji eun di kamar sebelah!! Aku akan keluar sebentar" Ucapku meninggalkan ruangan ini.
"Mwo? Sekretaris Ji eun juga ikut terluka? Siapa yang mencelakai kalian?" Tanyanya lagi. "Direktur kau ingin pergi kemana?" Ucapnya teriak.
"Sudah kau jaga saja dia" Balasku sedikit bertriak.
Presdir akan sangat khawatir jika mengetahui kejadian ini. Mwo? Ponselku bergetar. "Ya Presdir?" Jawabku kaget.
"Heyy kau? Kenapa lama sekali? Apa yang terjadi dengan Donghae?"
"Lee Donghae, Lee Donghae kecelakaan Presdir" Ucapku gugup.
"MWO? KENAPA KAU TIDAK LANGSUNG MEMBERITAHUKU"
"Maafkan aku Presdir" Sepertinya aku akan dimarahi Presdir setelah ini :o
"Kau tunggu aku disana, aku akan kesana sekarang!!"
"Aku bisa menjemputmu Presdir"
"Tidak perlu, aku bisa menyuruh orang lain mengantarku"
"Baiklah" Pembicaraanpun berakhir. "Sekretaris Ji eun? Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Mwo? Sekretaris Chang?" Jawabku kaget. Dan akupun mencoba menjelaskannya. Tapi kenapa dia kaget sekali ketika melihat Yeong Ju? "Dimana Lee Donghae?" Tanyaku yang sedari tadi tidak melihatnya.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanyaku khawatir.
"Kau? Darimana saja kau?" Ucapku ketika orang itu tiba-tiba saja datang.
"Ini" Akupun memberikan sesuatu kepadanya.
"Makanan? Sebanyak ini? Kau kira kita akan pergi untuk piknik hahhh?" Ucapku kesal, kenapa namja ini bodoh sekali???!!!!!
"Kau belum makan sejak tadi, cepat kau habiskan makanan itu agar kau cepat pulih"
"Heyy ini hanya luka kecil, tidak perlu berlebihan seperti ini"
"AYAHHHHH" Ucapku kaget.
"Lee Donghae apa yang terjadi denganmu? Sekretaris Ji eun apa yang terjadi?" Tanya ayah sangat khawatir.
"SEKRETARIS CHANGGGGGGGGGGG?!!" Ucapku kesal, orang ini? Kenapa dia memberitahu ayahku hahhh.....................................
"Tidak perlu khawatir Presdir, ini hanya kecelakaan kecil" Ucapku mencoba membuat Presdir tidak terlalu khawatir.
"Kenapa kalian bisa celaka seperti ini? Lee Donghae, apa kau tidak apa apa?" Tanyanya lagi.
"Sudahlah ayah, biarkan Ji eun istirahat. Aku baik-baik saja seperti yang kau lihat, hanya saja bajuku sedikit kotor" Jawabku menuntun ayah dan sekretaris Chang agar segera keluar dari ruangan ini. "Sekretaris Chang, cepat kau antar ayah pulang. Ayah harus banyak istirahat. Aku akan menjaga Ji eun disini" Ucapku.
"Kau benar baik-baik saja? Lukamu?"
"Ayah tidak perlu khawatir, anakmu ini bukan laki-laki yang lemah. Ayah harus banyak istirahat. Sekretaris Chang, cepat kau antar ayah pulang" Ucapku, akhirnya sekretaris Chang berhasil membawa ayah pulang :o


#Ji eun
Aku sedikit lega karena ternyata Yeong Ju sudah sadar, aku sangat mengkhawatirkannya sejak kejadiaan kemarin. Tapi melihatnya sudah siuman pagi ini, itu sungguh sangat membuat hatiku lega. Aku tidak boleh mengganggunya karena dia harus banyak beristirahat, aku sendiri sudah diperbolehkan untuk pulang karena keadaanku sudah membaik, tapi aku masih harus menunggu Yeong Ju disini, aku tidak bisa jika harus meninggalkannya sendirian, karena biar bagaimanapun dia bisa seperti ini karena menyelamatkanku --"
"Suster bilang keadaanmu sudah membaik" Ucap seseorang berdiri dihadapanku yang sedang duduk didepan ruangan Yeong Ju dirawat.
"Kauu??" Ucapku menatapnya. Tiba-tiba saja aku ingat dengan tugasku sebagai sekretaris ketika melihat namja ini. "Bisakah aku izin untuk tidak kekantor hari ini?" Tanyaku.
"Sebaiknya kau pulang dan istirahat dirumah" Ucapku tanpa melihat wajah yeoja ini.
"Aku akan menjaga Yeong Ju disini"
"Kau juga butuh istirahat" Tatapku kesal.
Mwo? Kenapa ucapan namja ini menunjukan jika dirinya mengkhawatirkanku? "Lalu bagaimana dengan Yeong Ju?" Akupun menatapnya serius.
"Biar aku yang menjaganya" Jawabku acuh.
Kau akan menjaga Yeong Ju? Sejak kapan dia seperhatian ini terhadap orang lain? Aneh sekali --"
"Sebaiknya kau cepat pulang, karena orang tuamu akan mengkhawatirkanmu. Kantor hanya punya nomer ponselmu, tidak ada nomer lain yang bisa dihubungi untuk memberitahu keadaanmu"
Ini sedikit sulit untuk aku mempercayainya :o "Baiklah, aku akan pulang. Tolong kau kabarkan aku jika Yeong Ju sudah bangun kembali" Ucapku lalu meninggalkannya. Ponselku? Ya, dimana ponselku? Arghhhhhhhhh, ini pasti karena kecelakaan itu ^%$^&&^$$%@#Q!#@^%&^%^&%$
Dia pikir aku serius akan menjaga Yeong Ju, perduli apa aku dengannya. "Suster tolong kau jaga pasien diruangan itu, aku sudah membereskan administrasiku, nona Ji Eun juga namja itu. Dan mengenai namja itu, dia bukan lagi tanggung jawabku" Ucapku lalu meninggalkan rumah sakit ini. Aku harus mengikuti Ji eun, aku harus memastikan apa dia baik-baik saja dan selamat sampai dirumah.
Kenapa aku sedikit tidak percaya jika dia akan menjaganya? Bukankah diantara mereka sepertinya ada sesuatu yang tidak baik? Ahh sudahlah, bibi pasti khawatir karena aku tidak pulang hari ini.
~~~~
"Ji eun, darimana saja kau?" Tanya bibi khawatir. "Apa kau tidak pulang kerumah semalaman ini?" Tanya bibi lagi. "Tanganmu? Ada apa dengan tangan dan kakimu? Apa yang terjadi?"
"Ini hanya kecelakaan kecil bi, aku sudah baik-baik saja" Akupun mencoba meyakinkan bibi agar dirinya tidak lagi mengkhawatirkanku.
"Laki-laki itu sepertinya dia sedang memperhatikanmu?" Tanya bibi, akupun menoleh kearah yang bibi maksud. "Apa kau mengenalnya?"
Donghae? Kenapa dia bisa ada disini? Aku memang tidak yakin jika harus mempercayainya, dasar namja bodoh. "Kau?" Triakku, tapi dia malah membalikan tubuhnya. "Kenapa kau bisa ada disini hahhh?" ~ "Bibi kau tunggu disini sebentar, aku akan menghampiri namja itu sebentar"
"Ajaklah dia kesini!" Pinta bibi.
"Aku hanya ingin memastikan apa kau selamat sampai rumahmu atau tidak" Ucapku meneruskan langkahku, kenapa jalan ini tidak bisa dilewati oleh mobil, aku harus menempuh jarak yang lumayan untuk kembali kemobilku --"
"Bukankah aku suruh kau menjaga Yeong Ju. Kau ini" Ucapku kesal.
"Aku sudah menyuruh seorang suster untuk menjaganya" Akupun mempercepat langkahku.
"Bibi menyuruhmu mampir sebentar" Ucapku memberhentikan langkahku. "kau berjalan kaki cukup jauh, rumahku memang tidak besar. Tapi cukup untuk kau beristirahat disana. Aku tau kau belum pulang kerumahmu, kau bisa mampir dan istirahat dirumahku" Ucapku menatapnya yang membelakangiku.
Akupun memberhentikan langkahku. Bibi? Jadi itu bukan ibunya ne? "Bibi?" Tanyaku penasaran.
"Ne, yeoja yang kau lihat sedang berbicara denganku tadi. Dia mengijinkan aku untuk tinggal dirumah kontrakannya, dia sudah ku anggap seperti ibuku sendiri" Ucapku tanpa pikir panjang, akhirnya diapun menghampiriku.
Apa maksudnya? Lalu dimana orang tuanya?? Aku sedikit penasaran dengan yeoja yang satu ini. Mwo? Kenapa tiba-tiba saja aku perduli sekali terhadapnya? Aneh sekali --" "Annyeong" Ucapku tersenyum kepada wanita dihadapanku.
"Annyeong, kenapa kau berdiri disana?" Tanya bibi.
Hahhh? "Aku takut mengganggu kalian" Ucapku tersenyum bingung..
"Manis sekali namja ini" Ucap bibi tiba-tiba.
"Bibi" Ujarku menoleh kearah bibi.
"Baru kali ini bibi melihat teman laki-lakimu"
"Dia ini Direkturku"
"Mwo? Jadi laki-laki ini Direkturmu? Whoaaaaa" Bibipun tersenyum kaget.
"Ne" Ucapku singkat dan lagi-lagi aku hanya tersenyum karena tidak tau harus bagaimana.
"Kalau begitu kalian masuklah, bibi akan mengambil sedikit jamuan untuk Direkturmu"
"Jangan, tidak perlu repot-repot" Ucapku.
Whoaaa ternyata namja ini bisa sopan juga. "Bibi, kau tidak perlu repot-repot"
"Ahh ini tidak merepotkan sama sekali" Bibipun berlalu.


#Young Mi
Kenapa Donghae dan  Yeoja menyebalkan itu tidak ada dikantor hari ini? "Kecelakaan kemarin" Ucapku segera berlalu dari kantor ini. "Apa mereka terluka parah sampai tidak datang ke kantor hari ini? Tapi bukankah kemarin mereka diselamatkan oleh seseorang? "Apa kalian tidak ada yang melihat Yeong Ju?" Ucapku ketika sampai dikantorku.
"Direktur sejak kemarin tidak terlihat ada dikantor nona, beliau juga tidak menitipkan pesan" Ucap seorang personalia.
Kemana namja yang satu itu? Ponselnya tidak bisa dihubungi, ada apa dengannya? "Harusnya dia menghubungi kantor jika tidak ingin masuk hari ini" Hahh menyebalkan sekali. "Sekretaris Jin, kenapa Yeong Ju tidak kekantor hari ini?" Tanyaku kepada sekretaris namja itu.
"Aku tidak tau nona, sejak kemarin dia tiba-tiba saja menghilang. Aku sudah mencoba menghubunginya tapi ponselnya tidak aktif" Ucapnya.
"Apa kau sudah mendatangi rumahnya?" Tanyaku.
"Penjaga rumah bilang, dia tidak pulang kerumah semalam ini"
"Baiklah" Apa yang terjadi dengannya? Kenapa tiba-tiba saja dia menghilang tanpa menyampaikan pesan kepada siapapun.
"Bagaimana hubunganmu dengan Lee Donghae?" Tanya seseorang tiba-tiba.
"Ayahhhh?" Ucapku kaget. "Ayah mengetahuinya?" Tanyaku bingung.
"Ada seseorang yang bilang kepada ayah jika kau pernah punya hubungan khusus dengannya. Ayah juga sudah bertemu dengannya, tapi sepertinya dia sudah mempunyai kekasih"
Mwo? Ayah bertemu dengan Lee Donghae, apa ada rekan ayah yang memberitahu ayah jika aku mengejar-ngejar namja itu? Aku harap orang itu tidak memberitahu jika aku mengemis-ngemis kepada Donghae "Ya, dia memang sudah mempunyai kekasih" Ucapku lalu mencoba mengganti topik pembicaraan. "Apa ayah tau Yeong Ju kemana?" Tanyaku.
"Yeong Ju?  Maksudmu?" Tanya ayah bingung.
"Young Ju tidak terlihat ada dikantor sejak kemarin"
"Mwo? Kemana anak itu? Apa kau sudah bertanya kepada sekretaris Jin?"
"Sekretars Jin juga tidak tau, Yeong Ju tidak menitipkan pesan kepada orang-orang kantor" Ucapku semakin khawatir karena tidak ada satupun orang yang mengetahui keberadaannya.
"Apa sudah coba menanyakan kerumahnya?" Tanya ayah yang juga terlihat bingung.
"Tidak ada satupun orang yang tau ayahhhhhhh" Ucapku kesal lalu meninggalkan ayahku. dimana sebenarnya namja yang satu itu? Setidaknya dia harus memberitahu orang kantor jika ingin libur dari tugasnya!!!!!


#Ji eun
"Setelah ini aku akan kembali kerumah sakit untuk membawakan Yeong Ju makanan, kau mau tetap disini atau ikut denganku" Ucapku acuh.
Yeoja ini, kenapa dia terus menngkhawatirkan namja itu. Bukankah disana sudah ada perawat yang menjaganya, apa dia tidak tau jika namja itu adalah suami yeoja streess itu hahhh. Menyebalkan sekali !! "Aku akan mengantarmu" Ucapku tanpa menatap wajahnya. Kamipun segera kembali kerumah sakit.
~~~
"Suster dimana namja yang dirawat diruangan itu?" Tanyaku kepada seorang suster yang kebetulan lewat tepat dihadapanku. Kenapa ruang namja itu dirawat sudah rapih, apa dia sudah pulang?
~~~
"Aku sudah bercerai dengannya" Ucap seseorang yang berhasil memberhentikan langkahku.
CERAI? "Lalu apa hubungannya denganku?" Jawabku lalu menoleh, benar dugaanku. Namja ini yang sekarang ada dihadapanku, namja yang dulu aku sangat membencinya. Cerai? Kenapa mereka harus bercerai, yeoja itu, benar-benar yeoja iblissss !!!!
"Dia masih mencintaimu" Ucapku memandang kosong kearah lain.
Akupun mengacuhkan ucapannya dan meninggalkannya. Ji eun? Bagaimana mereka bisa saling mengenal satu sama lain? Apa mereka ada hubungan khusus, namja ini ingin merebut yeoja itu dariku sekarang hahhhh?
"Yeong Ju? Kenapa kau ada disini?" Tanya seorang yeoja tiba-tiba.
"Ji eun? Aku sudah baik-baik saja" Ujarku tersenyum.
"Jeongmal?"
"Ne, kau tidak perlu mengkhawatirkanku"
"Hey kau? Apa sudah selesai?" Tanyaku tanpa menatapnya dari mobil.
Lee Donghaeeeeeeeeeeeeeeee, tidak bisakah kau diam sebentar. Kau pulang saja sana duluan!! Aku ingin sekali mengucapkan kalimat itu, tapi sulit sekali untukku mengucapkannya.
"Sebaiknya kau pulang, aku baik-baik saja"
"Baiklah. Mianhae, jeongmal mianhae" Ucapku sedikit membungkukan tubuhku dan kemudian meninggalkannya. "Heyy kau? Bisakah kau bersikap lebih sopan didepan orang yang sudah menolongmu hahh?" Ucapku kesal.
"Aku akan mengantarmu pulang, kau tidak perlu bekerja untuk 2 hari kedepan" Ucapku tanpa memperdulikan ucapannya sebelumnya
Apa-apaan dia, mengalihkan pembicaraan. Kami hanya berdiam diri setelahnya, sampai akhirnya mobil yang kutaiki berhenti dipertigaan jalan menuju rumahku. Akupun segera turun tanpa mengucapkan sepatah katapun dengannya, aku tidak perduli meskipun dia adalah Direkturku. Buat apa aku harus bersikap baik dihadapannya jika dia saja tidak bisa menghargaiku. Arghhhhh dia itu bnar-benar menyebalkan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


*A few days later*
*SKIPP* #Yeong Ju

"Kauuuuuuu??????????????? Darimana saja kau??" Ucap seseorang ketika aku memasuki ruanganku.
"Aku butuh refreshing" Ucapku menatapnya singkat.
"Harusnya kau memberitahu sekretarismu jika akan meliburkan diri dari kegiatanmu, kau itu sudah membuat banyak orang khawatir karena menghilang seminggu ini"
"Apa ini semua dokumen yang harus ku tanda tangani" Tanyaku ketika sekretarisku memasuki ruanganku.
"Yeong Ju, aku sedang bebrbicara denganmu" Ucapku menatapnya kesal.
"Sekretaris Jin, apa kau bisa keluar sebentar. Ada hal yang harus aku bicarakan secara pribadi dengan Young Mi" Sekretariskupun mengangguk dan segera keluar dari ruanganku saat itu juga.
"Ada apa denganmu?" Tanyaku.
"Sebenarnya apa yang ada difikiranmu hahh?" Tanyaku seketika, hampir saja aku membentaknya, tapi untungnya aku cepat sadar. Kalau aku menanyakan hal itu, dia akan menjauhiku, dan dia bisa saja berhenti menceritakan segala sesuatunya kepadaku. Ya, benar. Aku harus melindungi Ji eun, dia tidak boleh menjadi sasaran Young Mi.
"Apa yang kau maksud, harusnya aku yang bertanya seperti itu kepadamu"
"Ahhh tidak, lupakan" Ucapku lalu segera keluar ruangan.
"Yeong Ju, kepalamu?" Tanyaku mencoba melihat luka dikepalanya.
"Ini hanya luka kecil akibat kecerobohanku, kau tidak perlu mengkhawatirkanku" Ucapku tanpa menoleh kearahnya.
"Sebenarnya ada apa denganmu? Kenapa tiba tiba kau menghilang? Apa kau ingin menjauh dariku?" Tanyaku bingung. "Bukankah kita akan tetap menjaga hubungan dengan baik meskipun kita sudah bercerai?" Tanyaku berhasil memberhentikan langkahnya.
"Ahhh kau ini, aku sungguh tidak apa apa" Ucapku lalu tersenyum dan mengelus rambutnya.
"KAUUUUUUU" Akupun meliriknya kesal.
"Kau mau ikut denganku? Aku akan keluar untuk sarapan" Ucapku.
"Baiklah, aku ikut denganmu" Akupun tersenyum dan mengikutinya.


To be continue (Chapter 21-30)
(@fitriyaidul "AIJENA")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar