Senin, 27 Agustus 2012

SCANDAL OFFICE LOVE (Chapter 21-30)

Scandal Office Love (Chapter 21-30)

#Donghae

"Kau masih juga belum membeli ponsel lagi" Tanyaku. "Apakah sesusah itu untuk kau bisa membeli ponsel hah?"
Mwo? Apa? Sombong sekali namja ini, dia fikir aku rela membuang-buang uang hanya untuk membeli ponsel baru hahh? Akupun menatapnya tajam.
"Bukankah uang bayaranmu sudah ku transfer, gajimu bulan ini juga sudah turun bukan?" Tanyaku menatapnya sombong hahahaa
"Heyyy kau? Kau fikir mencari uang itu mudah hahhh? Aku ini hanya karyawan biasa kebutuhan yang harus kupenuhi untuk masa kini dan persiapan dimasa depan juga harus kufikirkan baik-baik. Ponsel itu tidak terlalu penting untukku" Jawabku menatapnya kesal.
"Bagaimana bisa tidak penting hahh? Kau itu seorang sekretaris, kalau suatu saat ada hal penting diluar pekerjaan yang harus kau kerjakan bagaimana? Aku harus menghubungimu kemana?" Tanyaku kesal. "Ini, kau pakai ini" Ucapku acuh melempar sebuah kotak kesofa diruanganku. Akupun segera meninggalkannya.
"Hey kau tunggu aku, apa ini?" Ucapku berteriak dan mengambil kotak yang ia berikan dengan sangat tidak sopan. Mwo? Dia memberikan ini untukku? Setelah ia menjatuhkanku, sekarang ia memberikan ini untukku? Memangnya dia fikir aku tidak mampu membeli benda ini hahh? Aku mampu, hanya saja aku belum terlalu membutuhkannya. Memang ada benarnya juga apa yang namja itu ucapkan, bagaimana bisa seorang sekretaris tidak mempunyai ponsel --" "Kau tunggu aku" Ucapku sekali lagi.
~~~
Yeoja stress itu, untuk apa dia datang menemuiku lagi. Akupun sesegera mungkin memasuki mobil sebelum yeoja itu melihatku.
"Heyyy kau, apa ini" Ucapku berlari menghampirinya. "Maksudmu apa?" Tanyaku menatapnya tajam.
"Cepat masuk, aku tidak ingin yeoja stress itu melihatku disini" Ucapku. "Heyyy cepat kau masukkkkk!!!!!!!!!!!!!!!!!"
Arghhhhhhh, boss macam apa kau ini????????????????????
"Kau pakai itu, aku tidak mungkin membiarkan sekretarisku tidak memiliki handphone, dijaman modern seperti ini apa yang mereka katakan jika mereka tau ada seorang sekretaris yang tidak mempunyai ponsel" Jawabku fokus cepat-cepat pergi dari parkiran.
"Aku tidak bisa menerima barang seperti ini" Ucapku menatap namja sombong ini. Tapi dia hanya diam. "Kau tidak perlu membayar jasaku bulan ini, uang itu bisa kau ambil untuk mengganti ponsel ini" Ucapku yang kali ini tidak memandangnya.
Aku hanya menatapnya dari kaca mobil dan tidak menjawabnya, kenapa yeoja ini sangat keras kepala? Bukankah itu sangat membantunya jika dia menerima pmberianku. Hahhh sudahlah, terserah kau saja.


#Young Mi
Baru saja keluar? Kenapa aku tidak berpapasan dengannya? Sudah hampir 1 pekan lebih aku tidak bertemu dengannya. Apa dia sengaja menghindar dariku? Aku pasti akan membuatmu mencintaiku kembali.
 ~~~
"Apa kau bisa datang kesini? Sangat tidak enak jika harus makan malam sendirian seperti ini" Ucapku ditelepon.
"-----------------------"
"Baiklah, aku akan menunggumu. Jangan lama-lama ne" Ucapku segera menutup telepon.
~~~~
"Bukankah itu Ji eun?" Akupun memperlambat laju mobilku dan menatap fokus kearah seseorang yanng sedang berdiri dipinggir jalan. "Donghae? Aku sangat ingin menghampirinya, tapi sepertinya tidak mungkin. Dia sedang menunggu Lee Donghae, semenjak kejadian itu, aku belum lagi bertemu dan berbincang-bincang dengannya, nomer ponselnyapun tidak bisa dihubungi. Ya, sepertinya lagi-lagi karena kecelakaan waktu itu. "Siapa yang meneleponku?" ~ "Aku sudah sampai" Ucapku dan kemudian menutup teleponnya.
"Ahhhh kenapa kau lama sekali?" Tanyaku menatapnya lelah.
"Mianhae, tadi ada kemacetan dijalan" Jawabku seketika.
"Macet? Memangnya ada apa? Jalan menuju restaurant ini sama sekali tidak pernah macet" Ucapku bingung. "Kau berbohong padaku?" Tanyaku serius.
"Kau tidak percaya, kau bisa melihatnya kesana" Ucapku yang sebenarnya memang sedang berbohong.
"Hmm baiklah, pelayan" Ucapku melambaikan tangan.
"Aku sudah kenyang, aku kesini hanya untuk menemanimu" Ucapku memainkan ponselku yang kupegang.
"Mwo? Ada apa denganmu?" Tanyaku khawatir. "Apa kau sedang ada masalah?"
"Tidak, tidak ada apa-apa" Jawabku lalu tersenyum. "Kau kesini bawa mobil?" Tanyaku menatap keluar restaurant.
"Tidak, apa kau bisa mengantarku pulang nanti?" Tanyaku. "Harus bisa" Ucapku lagi.
"Hahaaa, ini namanya pemaksaan" Ucapku tertawa lepas dihadapannya. Kenapa ketika kita bercerai hubunganku dengannya malah terkesan sangat baik? Sikapnyapun lebih ramah terhadapku --"
"Ayolah, kau harus mengantarku. Apa kau tidak khawatir jika membiarkanku pulang sendiri?"
"Tidak" Jawabku seketika.
"Yeong Ju" Ucapku memelas.
"Hahaa, ne ne. Aku akan mengantarmu pulang"


#Ji eun
(Attention Please!! Kalian sudah memasuki part-part inti dari cerita ini, Endingpun akan segera datang)
"Apa semenjak kejadian itu kau pernah bertemu dengan Yeong Ju?" Tanyaku diperjalanan yang aku tidak tau sebenarnya namja ini akan mengajakku kemana --"
Akupun memberhentikan laju kendaraku seketika.
"Kenapa berhenti? Sebenarnya kau ingin mengajakku kemana? Apa ini sudah sampai?" Akupun mencoba melihat kesekeliling.
"Sebenarnya ada hubungan apa antara kau dengan namja itu?" Tanyaku tanpa menoleh kearahnya.
Akupun memperhatikan namja ini seketika. "Kenapa tiba-tiba saja kau bertanya seperti itu?" Ucapku aneh.
"Bukankah kau tau jika aku tidak menyukai namja itu" Ucapku.
"Lalu apa hubungannya denganku?" Tanyaku tanpa rasa bersalah apapun, ya memangnya aku punya salah apa.
"Kau harus menjaga jarak dengannya" Ucapku yang kemudian kembali mengendarai mobilku.
Ada masalah apa sebenarnya diantara mereka? "Itu urusan pribadiku, kau tidak bisa mencampuri masalah diluar pekerjaanku sebagai sekretarismu" Jawabku yg kali ini sedikit acuh.
"KAU MENYUKAINYA?" Tanyaku kesal.
"Memangnya kalau iya kenapa?" Tanyaku kesal.
Seketika aku menepi dan mengerem mendadak.
"KAUUUUU? APA KAU INGIN AKU MATI?"
"Kau bisa turun sekarang!!" Ucapku membukakan pintu untuknya.
APA? TURUN? APA-APAAN NAMJA INI, DIA YANG MEMINTAKU MENEMANINYA TAPI SEKARANG DIA INGIN AKU TURUN DISINI? "KAU SUDAH GILA HAHHH?" Tanyaku menatap tajam kearahnya.
"Kau bisa pulang sekarang" Ucapku.
"Baiklah, aku tidak akan melupakan hal ini. Kau benar-benar sudah gila" Ucapku lalu membanting pintu mobil dan segera beranjak meninggalkannya. DIA BENAR-BENAR SUDAH GILA, DIA FIKIR DIA SIAPA MENCAMPAKANKU SEPERTI INI, MENYURUHKU TURUN TANPA MENYETOPKAN TAXI UNTUKKU. "Aku harus minta tolong kepada siapa jika seperti ini?" Akupun mencoba melihat kesekelilingku, berharap akan ada malaikat tampan yang menolongku -_-
~~~~~
"Gadis itu?" Akupun berhenti tepat dihadapan gadis ini.
Mwo? Apakah orang ini akan bermaksud jahat kepadaku? Kenapa dia memberhentikan mobilnya dihadapanku? Seketika akupun mempercepat langkahku.
"JI EUNN" Panggil seseorang, sepertinya aku mengenali suara ini. Akupun berhenti dan menoleh perlahan.
"Yeong Ju?" Aku sungguh tidak percaya, apa namja ini adalah malaikat yang kau kirim untukku? Hiyakkkkkk, abaikan.
"Bagaimana kau bisa ada disini sendirian?"
"Lee Donghae, dia benar-benar sudah gila" Jawabku kesal menatap kearah yang kosong.
Lee Donghae? Ya, terakhir aku melihatnya dia memang pergi bersama Lee Donghae. "Apa yang dia lakukan?" Tanyaku khawatir. "Aku bisa mengantarmu pulang sekarang" Ucapku. "Naiklah" ~~ "Ada apa sebenarnya?" Tanyaku lagi.
"Aku sungguh tidak mengerti apa yang ada difikiran namja itu, apa kau tau? Dia menyuruhku turun dan pulang tanpa menyetopkan taxi untukku" Ucapku yang masih kesal kepada namja gila itu.
"Apa kalian bertengkar?" Tanyaku serius.
Aku hanya diam mendengar pertanyaannya. Ya, aku tidak tau harus menjawab apa. Aku bisa seperti ini karena namja yang sekarang menolongku. Aku masih tidak mengerti ada masalah apa antara Yeong Ju dan Donghae, sampai-sampai dia bisa semarah itu dengannya.
"Baiklah, kau tidak harus menceritakannya kepadaku" Ucapku lalu menatapnya sambil tersenyum.
Akupun membalas senyumannya. "Kau bisa mengantarku sampai sini. Jalanan menuju rumahku tidak bisa dilalui oleh mobil" Ucapku lalu segera keluar dari mobil ketika ia menepi.
"Mwo? Baiklah, aku akan mengantarmu sampai rumah"
"Tidak perlu, aku akan baik-baik saja. Aku sangat mengenal daerah ini, jadi tidak mungkin ada yang mencelakaiku" Ucapku lalu tersenyum "Gomawo, terimakasih kau sudah menolong dan mengantarku pulang"
"Kau benar tidak apa-apa?" Tanyaku lagi?
"Ne, Joshimha" Ucapku tersenyum dan segera meninggalkannya.
"Ya, baiklah" Jawabku pelan dan kembali kemobilku.


#Donghae
Memang apa istimewanya namja yang satu itu hahh? Bukankah aku lebih baik darinya?????? Kau juga laki-laki murahan, apa itu sudah menjadi hobbymu merusak hubungan orangg??? Hahhhhhhhh. "Arghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh" Akupun membanting pintu rumahku.
"Heyyy kau ini? Ada apa denganmu?" Tanya ayah menghampiri dan mengkhawatirkanku, tapi aku berlalu dan memasukki kamarku dan menutup pintuku keras. "Ada apa dengannya? Sekretaris Chang tidak melapor apa-apa denganku, tapi aku harus segera membicarakan sesuatu hal dengannya"
Hahhh, kenapa aku terus memikirkan gadis itu? Apa dia benar menyukai Yeong Ju? Kenapa harus Yeong Ju? Sepertinya ada yang tidak beres denganku, arghhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!! Akupun mengusap mukaku dengan tangan kananku.
"Donghaeeee" Panggil ayah ketika aku mengambil minuman kaleng dari kulkas. "Ayah ingin berbicara sesuatu denganmu, ini tentang Lee Young Mi" Ucap ayah membuatku tersendak.
"MWOOOOOOOOOO?????????????" Sejak kapan ayah mengenal Lee Young Mi??
"Duduklah disini sebentar" Ucap ayah, akupun menghampirinya.
"Bagaimana ayah bisa tau nama itu?" Tanyaku bingung.
"Ayah tau cerita tentang kau dengan gadis itu, dan beberapa waktu lalu ayah gadis itu yang juga adalah seorang Presdir datang menemui ayah untuk pertama kalinya"
Hahh? Apaaa??? Untuk apa dia menemui ayah, beberapa waktu lalu juga dia sempat menemuiku, apa dia membicarakan hal yang sama????
"Ayahnya bilang dia sudah bercerai beberapa bulan yang lalu, apa kau masih mencintainya?" Tanya ayah serius.
Apa-apaan ayahku ini!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! "Apa maksud ayah? Bukankah ayah tau jika aku sudah mempunyai kekasih??" Jawabku bingung dan kemudian bangun dari dudukku. Apa sebenarnya yang direncanakan dan inginkan Presdir Lee Ji Soo?? Waktu lalu ketika dia mengundangku untuk makan malam bukankah jawaban itu sudah cukup? Jelas-jelas aku menolaknya, dia sendiripun mengetahui jika aku sudah mempunyai kekasih. Tapi kenapa dia masih nekat menemui ayahku???????????????????????????

___Flashback Makan Malam Dengan Presdir Lee Ji Soo___
"Apa dia benar kekasihmu?" Tanyanya mencurigaiku.
"Ya, dia adalah kekasih yang juga bekerja sebagai sekretarisku" Jawabku tanpa menatapnya.
"Apa kau masih ingat dengan Lee Young Mi?"
"Ya, bukankah dia adalah putrimu?" Tanyaku, aku fikir ini murni acara makan malam karena aku tidak mendapati putrinya ada disini, tapi ternyata Lee Ji Soo tetap memiliki maksud lain dibalik pertemuan malam ini.
"Ya, benar. Aku fikir kau tidak mengetahuinya"
Aku hanya tersenyum, tapi kali ini sedikit tidak sopan. Membosankan sekali acara makan malam ini.........!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
"Dia sudah bercerai dengan Kim Yeong Ju, bisakah kau kembali menjalin hubungan yang baik dengan putriku? Kita juga bisa saling bekerja sama antar perusahaan" Ucap Lee Ji Soo dengan entengnya.
"Apa maksudmu Presdir??? Bukankah kau sendiri tau jika aku kesini bersama dengan kekasihku, bagaimana bisa kau berbicara seperti itu" Ucapku yang kemudian menaruh pisau dan garpuku dengan tidak sopan. Tapi tiba-tiba saja Ji eun kembali mengagetkanku.
"Mianhae karena sudah membuat kalian menunggu lama" Ucapku ketika kembali dari toilet.
"Oh ne ne, tidak apa-apa" Ucap Lee Ji Soo yang juga kaget mendapati Ji eun sudah kembali dari toilet.
"Kita pulang" Ucapku memberikan tas Ji eun kepadanya dan menggenggamnya erat. "Terimakasih untuk undanganmu malam ini, permisi" Ucapku.
____Flashback End____

"Ya ayah tau itu, ayah fikir kaupun sudah melupakan gadis itu. Ayahpun tidak tau seperti apa putri Presdir Lee Ji Soo, ini semua adalah masalah pribadimu, sebenarnya ayah tidak ingin ikut campur, tapi ayah ingin mengkonfirmasi, karena ayah harus menghormati Lee Ji Soo yang merelakan waktunya untuk masalah pribadi putrinya"
"Lalu ayah ingin aku menjalin hubungan dengan putrinya kembali? Seperti itu maksud ayah" Tanyaku kesal.
"Ahhh kau ini, tidak bisakah kau menahan emosimu? Ayah tetap akan mempercayakan semuanya kepadamu, pilihlah gadis yang benar-benar kau cintai dan tulus mencintaimu" Ucap ayah lalu memukul ramah punggungku dan kemudian berlalu menuju kamar. Kenapa semuanya harus serumit ini, kalau saja gadis itu tidak muncul dihadapanku kembali, mungkin semuanya akan berjalan dengan normal!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


#Ji eun
Pagi ini aku harus kembali bekerja, dan aku harus bertemu namja menyebalkan itu, bos macam apa?? Semena-mena terhadap sekretarisnya sendiri, tidak takutkah dia terkena pasal tentang larangan memperlakukan seorang pekerja dengan seenaknya???????????? "Awwww, panas sekali" Akupun membersihkan tumpahan kopi hangat dibajuku dengan tissue. "Hahhh, ada-ada saja. Aku harus mengganti pakaianku jika seperti ini" ~~ "Ponselku, dimana ponselku? Siapa yang menelepon?"
"Yakkk ada apaa???????????"
"--------------------"
"Kenapa kau tiba-tiba menjemputku? Aku bisa pergi ke kantor sendiri" Ucapku acuh.
"--------------------"
"Minta maaf?" Sejak kapan namja ini bisa menyadari kesalahannya? Tapi biar bagaimanapun dia sudahhhh??????????? Arghhhhhhhhhhhhhhhhhhhh cerewet sekali namja ini. "Baiklah tunggu sebentar, aku akan segera menghampirimu" *Bipppp*
~~
"Masuklah" Ucapnya yang sudah stay didepan pintu mobil yang sudah terbuka, aku sedikit terkejut, baru kali ini dia membukakan pintu mobil untukku. Tapi aku tidak sepatah katapun berbicara. "Aku sungguh minta maaf atas kejadian kemarin" Ucapnya tanpa menoleh kearahku.
"Ya" Jawabku singkat.
"Ya?" Akupun menoleh kearahnya.
"Ya, lalu apalagi?" Tanyaku polos.
"Kauuuuuuuuuuuuuuuuuuu!!!!!!!!!!!!"
"Kau ingin menurunkanku lagi?" Tanyaku sedikit terpancing emosi, tapi dia tidak memperdulikannya sampai kami tiba di kantor. Sikapnya pagi ini kenapa sangat aneh sekali??
"Mana jadwalku hari ini?" Ucapnya menyodorkan tangan kanannya dengan wajah yang sama sekali tidak menatap kearahku melainkan menatap kesalah satu sudut kantor.
"Biar aku bacakan"
"Ahh sudah sini" Diapun beranjak keruangannya, ada apa sebenarnya dengan namja ini? Aneh sekali. "Kau sudah menyiapkan dokumen-dokumen untuk rapat hari ini?" Tanyaku.
"Ya, sudah. Ini" Akupun memberikan dokumen untuk rapat. "Direktur? Ada apa sebenarnya denganmu?" Tanyaku seketika, dan berhasil mengejutkannya.
"Hahh? Apa maksudmu?"
"Tidakk, aku permisi keluar sebentar. Kau bisa menghubungiku jika butuh sesuatu" Ucapku lalu keluar dari ruangannya. Apa dia tidak sadar jika sikapnya itu sangat aneh? Ahh sudahlah. "Heyy kau, mau apa kau kesini????" Hiyakkkkk kenapa ada saja orang yang membuatku kesal setiap harinya, jika seperti ini aku bisa TUA sebelum waktunya...................
"Dimana Donghae" Tanyanya tidak sopan.
"Heyy kau? Kau fikir ini perusahaanmu hahhh, tamu itu harus menunggu diruang tunggu, tidak seenaknya masuk keruangan seseorang seperti ini" Ucapku kesal.
"Berani-beraninya kau berbicara selancang itu terhadapku"
"Kenapa aku harus takut? Aku disini sebagai sekretaris Lee Donghae, dan bukankah kau sendiri tau jika aku ini adalah kekasihnya" Ucapku, aku tidak ingin melihat gadis ini berlama-lama disini, aku berani berbicara seperti itu karena tidak ada Donghae disini. Aku harap Donghae tidak mendengarnya dari dalam.
"Ji eun, ikutlah deng..................."~~~"Kauuuu? Mau apalagi kau? Bisakah kau tidak muncul pagi-pagi seperti ini hahh??" Ucapku kaget mendapati yeojaa stress ini ada dihadapanku.
"Donghaeee, aku sangat merindukanmu. Lama tidak bertemu" Akupun menghampirinya dan berdiri tepat dihadapannya dengan wajah yang manis.
Arghhhhhhhhh gadis macam apa kau ini? Tadinya aku prihatin dengan sikap Donghae yang semena-mena terhadapmu, tapi setelah aku mengetahui sifatmu yang tidak sopan, aku malah prihatin dengan Donghae, ya meskipun dia sendiri sangat menyebalkan :/
"Aku tidak ada waktu untukmu" Ucapku mengacuhkannya. "Ikutlah denganku" Akupun menarik Ji eun keluar ruangan tanpa memperdulikan yeoja stress itu.


#Young Mi

LEE DONGHAEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE, lagi-lagi kau bersikap dingin dan mengacuhkanku, aku akan menyadarkanmu dari yeoja itu, kau tidak seharusnya berpacaran dengan yeoja itu.
"Ada apa? Aku tidak akan kekantor pagi ini" Ucapku kesal dan segera bergegas kemobilku.
"---------------"
"Aku, aku baru saja ingin pergi ke apartmentku" Ya, aku lebih senang tinggal diapartment melainkan dirumahku sendiri.
"---------------"
"Aku hanya ingin menghibur diri"
"---------------"
"Ya, aku akan tidur disana. Kau bisa datang jamberapapun"
~~
"Aku fikir kau tidak jadi datang" Ucapku membuka pintu apartment.
"Aku sedikit mengkhawatirkanmu, apa kau sedang ada masalah?" Tanyaku.
"Aku rasa kau tau siapa masalahnya"
"Lee Donghae?" Akupun menatapnya.
"Ya, aku harus berhasil menghancurkan hubungan mereka, aku tidak akan membiarkan wanita manapun memilikinya"
"Tidakah itu terlalu berlebihan, yang lalu biarlah kau biarkan berlalu, kau harus menyimpannya sebagai kenangan" Ucapku memainkan ponselku.
"Ahhh kau ini, aku bukan orang yang seperti itu. Kau sendiri tau apa alasanku tidak bisa mencintaimu selama ini" Akupun menatapnya serius.
"Sudahlah, apa kau ingin keluar?" Tanyaku menawarkannya seakan-akan kita tidak membahas apapun tadi.
"Ide yang bagus" Akupun tersenyum menanggapinya. "Apa ada tempat yang menarik untuk kita kunjungi malam ini?"
"Apa kau mau minum arak?"
"Mwo? Arak?"
"Ne arak, ya kalau kau ada tempat lain, kita bisa kesana"
"Kita ketempat pilihanmu saja" Akupun tersenyum manis. "Whoaaa kedainya ramai sekali, sepertinya tidak ada tempat kosong untuk kita bersantai disini" Ucapku menatap kesetiap sudut kedai. "Bagaimana kalau kita ke Bar Caffe disebrang sana?"
"Tempat itu terlalu mencolok, aku tidak suka dengan lampu-lampu sorot diclub seperti itu"
"Ahhh Yeong Ju, ayolahhhhhhh" Ucapku aegyo, lalu merayunya sambil menarik-narik tangan namja ini.
"Gadis ini seperti anak kecil saja, segala sesuatunya harus dituruti" Ledekku.
"Apa katamu? Seperti anak kecil?" Lirikku marah.
"Hahaaa, sudahlah ayo kita kesana. Mungkin jika ke club itu denganmu rasanya akan lain" Lagi-lagi aku meledeknya.
"Ishhh kau ini, yasudah ayo kita segera kesana. Come on" Aku dan Yeong Ju pun memasukki club itu, seketika wajah Donghae dan wanita itu terlintas dibenakku, ketika seorang pelayan datang, akupun langsung mengambl botol dan mengisi gelas dengan air yang ada dibotol itu. Aku mulai melampiaskan kekesalanku, Yeong Ju menatapku heran, akupun menyodorkan gelas demi gelas untuk dihabiskan bersama denganku. Bayang-bayang Donghae dan yeoja itupun perlahan menghilang, malam itu ku lewatkan bersama dengan Yeong Ju, ini untuk per1 kalinya kami bercengkrama akrab seperti ini.


#Ji eun
Aku masih bingung dengan sikap Lee Donghae yang tiba-tiba baik kepadaku seperti itu, ini memang sesuatu hal yang bagus, karena aku tidak perlu takut untuk Tua sebelum waktunya --" *abaikansodarasodara* tapi agak aneh aku merasakan kebaikan namja menyebalkan itu, hiyakkkkkkkkk...........................
"Ji eun" Panggil seseorang.
"Bibi" Akupun menghampirinya segera. "Bibi, sudah lama aku tidak bertemu bibi. Mianhae ahjumma" Akupun memeluknya.
"Aishhh kau ini, bibi tau kau sangat sibuk" Bibipun mengelus kepalaku. "Eonni akan pulang minggu ini, kau harus bertemu dengannya ne" Ucap bibi.
"Mwo?? Jeongmal?? Yakkk, aku harus bertemu dengannya, sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan eonni, neomu bogoshippo eonni" Aku senang sekali mendengar berita ini ^^, "Apa bibi akan menjemput eonni?" Tanyaku.
"Anni, Eun Soo menyuruh bibi menunggunya dirumah"
"Baiklah, aku tidak sabar sekali ingin bertemu eonni ahjumma"
"Ahh kau ini, sudah sanah kau berangkat, kau akan telat nanti"
"Ne ahjumma, kedai roti bibi tidak buka hari ini?"
"Bibi agak siang kekedai hari ini"
"Oh, ahjumma aku pamit ne. Doakan aku agar cepat sukses" Ucapku lalu tersenyum semangat.
"Ne Ji Eun, bibi selalu mendoakanmu"
Whoaa Eun Soo eonni, sudah tidak sabar aku ingin melepaskan kerinduanku denganmu ^^
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Apa itu?" Tanya seorang karyawan melihat foto beserta tulisan yang ditempel didekat pintu masuk kantor.
"DILARANG MASUK!!" Bacanya. "Bukankah itu gadis yang sering datang menemui Direktur?" Ucap karyawan lain.
"Mengganggu Direktur lebih tepatnya" Sambar seseorang.
"Ya kau benar, sepertinya Direktur sangat membenci yeoja itu ne" Ujar karyawan yang satunya, dan tiba-tiba saja ada karyawan lain yang menyambung pembicaraan mereka.
"Dari berita yang ku dengar baru-baru ini tentang Direktur, sepertinya aku tau kenapa Direktur sangat membenci yeoja itu"
"Maksudmu?" Tanya karyawan-karyawan bingung.
"Yeoja itu dulu adalah kekasih Direktur, namun karena yeoja itu sudah dijodohkan dengan namja pilihan ayahnya, akhirnya yeoja itu memilih untuk meninggalkan Direktur , lalu yeoja itu menikah dengan namja pilihan ayahnya. Tapi aku tidak tau apa alasan yeoja itu memilih meninggalkan Direktur" Karyawan-karyawann itu mendengarkan dengan serius.
"Wah sayang sekali, padahal Direktur itu sangat tampan, meskipun sifatnya itu sangat menjengkelkan"
"Dan satu lagi, dia jugakan seorang Direktur. Kalau aku jadi wanita itu, aku akan memilih Direktur pastinya"
"Ahh kau ini" Ucap beberapa karyawan.
"Kau dapat berita itu darimana?" Tanya seorang karyawan bingung.
"Sebentar, lalu kalau yeoja itu sudah menikah, untuk apa dia mengganggu Direktur? Sedangkan Direktur sudah mempunyai kekasih yang tidak kalah cantik dengannya"
"Ne kau benar, sekretaris Ji eun beruntung sekali ya, Direktur bisa secepat itu menyukainya" Ucap karyawan lain.
"Yeoja itu sudah bercerai beberapa bulan yang lalu, aku tidak sengaja mendengar dari orang-orang yang sudah lama bekerja disini beberapa waktu lalu" Jawabnya.
"Whoaaaa licik sekali yeoja itu" Ucap beberapa karyawan lagi-lagi.
( "DILARANG MASUK" Bacakku. "Apa itu?" Akupun mendekati informasi yang ada didekat pintu masuk kantor, tidak pernah ada post yang dipasang disini sebelumnya. "Whoaaaaa, nekat sekali dia membuat pemberitahuan seperti ini. Aku tidak yakin, meskipun sudah ada peringatan seperti ini, yeoja itu pasti akan tetap mennghampiri Lee Donghae~~ "Ada apa disana? Kenapa karyawan-karyawan itu berkumpul seperti itu? Apa yang sedang mereka bicarakan?" Ucapku yang mencoba menghampiri mereka untuk mendengarkan sedikit pembicaraan mereka, akupun mencoba mendekat.)
"Ne, meninggalkan Direktur untuk orang lain, dan sekarang dia meninggalkan orang itu untuk Direktur" Karyawan-karyawanpun sangat antusias dengan scandal ini.
"Heyy, ada kekasih Direktur" Seketika merekapun melupakan semuanya.
"Selamat Pagi" Ucap karyawan-karyawan itu.
"Whoaaa, Selamat Pagi ^^" Balasku ramah, ada apa dengan mereka? Kenapa mereka gugup sekali ketika melihatku? --"
"Kenapa kau masih disini?" Ucap seseorang mengagetkanku.
"Mwo? Kau?" Ucapku kaget.
"Harusnya kau segera keruanganku" Ucapku lalu melemparkan dokumen kepadanya, seketika diapun menangkapnya hahaa, lucu sekali dia.
"Untuk apa kau memasang postingan seperti itu?" *KEPO HAHA*
"Jelas-jelas agar yeoja stress itu tidak bisa masuk ke kantorku" Jawabku singkat.
"Bodoh sekali kau ini, yeoja seperti dia mana mungkin memperdulikan postingan itu" Ucapku tanpa sadar.
"Apa? Kau bilang aku BODOH?" Ucapku memberhentikan langkahku dan menoleh kearahnya.
"A a anniiiii, aku tidak sengaja mengucapkan itu" Ucapku agak sedikit takut, whoaaaa bisa-bisa namja ini kembali mengaung >< *emangnyaharimau*
"Dia tidak akan bisa masuk, penjaga didepan cukup untuk menahan yeoja stress itu agar tidak masuk" .................................


#Yeong Ju
"Aku akan mengantarmu keapartment" Ucapku singkat, diapun tidak menjawab ucapanku. "Nanti siang kau harus kekantor ne, kita ada rapat kerjasama" Akupun mencoba mengalihkan fikirannya.
"Hahh iya, kalau begitu kau tunggu aku sebentar diapartment, aku akan langsung kesana" Ucapku seketika.
"Istirahatlah sebentar diapartment, aku akan datang lagi untuk menjemputmu nanti siang" Akupun menatapnya dengan senyuman kecil.
"Hiuff yasudahlah, lalu kau akan langsung kekantor?" Tanyanya.
"Tidak, aku akan minum coffe dulu. Aku sudah menghubungi sekretarisku agar tidak mengkhawatirkanku"
"Kalau begitu kau antar aku sampai sini saja, tidak perlu memarkirkan mobilmu" Ucapnya sambil melepas seat belt.
"Aku bisa mengantarmu sampai kamar apartmentmu" Ucapku menarik tangannya.
"Tidak perlu" Akupun tersenyum kekanak-kanakan.
Gadis ini, sepertinya dia sudah melupakan kejadian ini, baguslah. "Baiklah, aku akan menjemputmu nanti siang" Ucapku menatapnya dari dalam mobil.
"Ne, joshimhaseyo" Yeong Mi lalu melambaikan tangannya.
~~~
"Aku pesan coffe panasnya satu" Ucapku kepada seorang pelayan.
"Makanannya Tuan?" Tanya pelayan itu.
"Tidak, ini saja" Akupun tersenyum kecil.
"Yeong Ju?"
Aku mencoba mencari sumber suara itu. "Ji eun? Lama sekali aku tidak bertemu denganmu" Serontak aku langsung bangun dari dudukku.
"Apa kau baik-baik saja? Lukamu?" Ucap Ji eun sedikit mengkhawatirkanku.
"Kau bisa liat ini? Lukanya sudah tertutup oleh rambut-rambut yang baru saja tumbuh" Akupun tersenyum.
"Jeongmal gomawo karena sudah menolongku"
"Ahhh kau ini, jangan berlebihan seperti itu" Ucapku menyeriakan suasana. "Kau kesini bersama Lee Donghae?" Tanyaku mencari sosoknya.
"Whoaaa aku lupa, aku harus memesan coffe panas, orang itu tidak boleh sampai masuk kesini" Akupun meninggalkan Yeong Ju seketika.
"Gadis itu~~~~~~~~~~~~~~~~~~" Ucapku menggelengkan kepala sambil tersenyum, kecil menatapnya.
"Yeong Ju aku pamit ne, aku tidak bisa lama-lama atau kalau tidak monster itu akan mengamuk" Ucapku menatapnya sambil berjalan keluar caffe.
"Hahhaaa dasar kau, baik-baiklah disana, kau harus tetap waspada" Hahaaa gadis itu, selalu saja bisa membuat suasana menjadi hidup ~~~~~


#Donghae
"Kenapa lama sekali? Bukankah kau hanya membeli satu gelas coffe" Tanyaku mencurigainya.
"Mianhae, pelayan disana sedang sibuk merapikan caffe yang baru saja buka" Akupun mencoba menghilangkan kecurigaannya. "Kita akan kembali kekantor?" Tanyaku bingung.
"Ya, ayah ingin bicara denganku" Ucapku melihat kanan kiri jalan karena akan berbelok  untuk kembali ke kantor.
"Aku rasa Presdir akan membahas tentang postingan itu, seharusnya kau tidak perlu membuat postingan seperti itu" Ucapku, aku sedikit penasaran karena sampai sekarang aku tidak tau apa alasan sebenarnya kenapa dia begitu membenci yeoja stress itu? ya, begitu dia selalu menyebutnya. "Apa aku boleh bertanya sesuatu?" Ucapku sedikit hati-hati.
Hahhhh? Kenapa sepertinya pertanyaan gadis ini sangat pribadi. "Apa yang ingin kau tanyakan?" Jawabku serius.
"Apaa???????????~" Ahhh sebaiknya aku tidak menanyakan hal itu. "Aku lupa aku akan menanyakan hal apa kepadamu" Ucapku sedikit memasang muka bodoh, hishhh, bodoh sekali memang.
"Kauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu!!" Kenapa dia harus membuatku penasaran dengan pertanyaan yang tidak jadi dia ucapkan.
"Kau ingin memarahiku? Silahkan saja, aku sedikit agak aneh karena kau tidak memarah-marahiku" Ucapku yang memang bingung dengan sikapnya belakangan ini.
Apaaaaaaaaaaaaaa??????? Apa maksudnya??? Memangnya selama ini aku selalu memarah-marahinya?????????? "Apa maksudmu???" Tanyaku acuhh terhadapnya.
"Itu Presdir, apa dia sedang menunggumu?" Ucapnya berhasil membuatku lupa dengan ucapannya itu, sepertinya ayah memang sedang menungguku. Akupun segera turun dari mobil.
"Baiklah, kau bisa langsung keruanganmu" Ucapku lalu segera berjalan menghampiri ayahku. "Apa yang ayah ingin bicarakan denganku?" Tanyaku lalu  masuk kantor bersama ayahku.
"Kau tidak seharusnya menempel itu didepan kantor, itu akan membuat karyawan-karyawan dan rekan kerja kita yang datang bertanya-tanya" Ucap ayah memandangiku serius.
"Heyy kalian, apa gadis itu datang kesini hari ini?" Tanyaku kepada penjaga yang aku suruh mengawasi setiap orang yang datang.
"Heyyyy kauuuuuuuuuuuuu!!!!!!!!!!!!!!!! Ayah sedang berbicara denganmu, mereka yang keluar masuk kantor akan merasa tidak nyaman jika seperti ini"
"Ayahhh, aku sudah lelah karena harus menghadapi yeojaa streessss seperti dia, yeoja itu datang hanya untuk menggangguku, jika terus-menerus aku bisa gila nanti" Jawabku kesal lalu meninggalkan ayah dan segera menuju keruanganku.
"AISHHHHHHHHHHHHH ANAK ITU, BENAR-BENARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR ~~"
"Presdir ada telepon untukmu" Ucap sekretaris Chang tiba-tiba.


 #Yeong Mi
 "Kau sudah datang, apa kau sudah kekantor?" Tanyaku kepada Yeong Ju yang datang untuk menjemputku.
"Ya, aku menjemputmu dari sana" Jawabnya lalu menutup pintu apartmentku dan kamipun segera menuju tempat parkir.
"Apa ada ayah disana?"
"Aku tidak melihat ayahmu selama aku dikantor tadi, tapi aku melihat sekretarisnya" Ucapku.
"Sebaiknya kau antar aku kerumah dulu baru setelah itu kita kekantor" Ucapku lalu sedikit berfikir ketika bayangan seseorang terlintas dibenakku. "Apa kita masih ada waktu?" Tanyaku.
"Kau mau kemana lagi? Kau tidak jadi pulang kerumahmu?" Tanya Yeong Ju bingung.
"Aku ingin menemui Lee Donghae" Ucapku sibuk mengambil ponselku ditas.
"Kauuu ini, daripadaa kau membuang waktumu untuk menemui Lee Donghae, lebih baik kau pulang kerumahmu"
Argghhh chargerku benar-benar tertinggal dirumah "Aku pulang hanya untuk mengambil charger ponselku, kita masih ada waktu tidak????"
"Sekarang pukul 11.30, kita ada rapat pukul 11.55. Jika pulang hanya untuk mengambil chargermu mungkin kita masih punya waktu, tapi jika untuk menemui Donghae, itu tidak akan cukup"
"Yasudahlah, kita pulang saja untuk mengambil charger ponselku"
~~
"Heyy, kenapa kalian tidak kekantor???" Suara ayah tiba-tiba.
"Appa? Kau sendiri kenapa ada dirumah?" Jawabku.
"Appamu ini sedang tidak enak badan, jadi aku fikir aku lebih baik istirahat dirumah" Jawabnya. "Untuk apa kau kesini?"
"Charger ponselku tertinggal dikamarku, jadi aku harus mengambilnya karena ponselku lemah baterai" Ucapku lalu segera mengambil charger ponselku.
"Yeong Ju, apa kau sudah kekantor?"
"Ne, sebelum menjemput Young Mi aku ada dikantor"
"Sekretarisku apa dia datang kekantor hari ini?"
"Ya, tadi aku sempat melihatnya"
"Baguslah kalau begitu"
"Apa ayah sudah berobat kerumah sakit?"
"Kau ini, aku hanya tidak enak badan saja, tidak perlu repot-repot kerumah sakit" Ucap ayah Young Mi tertawa kecil.
"Yeong Ju ayo kita berangkat" Ucapku segera menuju mobil Yeong Ju. "Ayah aku pamit, kau sebaiknya istirahat dikamarmu" Ucapku.
"Kau ini, seharusnya kau menjagaku" Dasar anak itu...................

To be continue (Chapter 31-40)
(@fitriyaidul "AIJENA")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar